Buku ini menyadarkan kita bahwa wacana apapun, bahkan berita, adalah suatu konstitusi yang bersifat ideologis, pemahaman atas hal tersebut seyogianya membuat siapapun, terutama para wartawan, lebih berhati-hati dalam meng-komunikasikan pesan yang diniatkan sebagai fakta bersifat obyektif, sementara kenyataannya berita tersebut berkepentingan bagi pihak tertentu, termasuk pengusaha media masa dan praktisi. Banyak pendekatan yang bias digunakan dalam meng. Pendekatan tersebut masing-masing punya keterbatasan. Semiotik, Misalnya, lebih berurusan dengan�tanda�; sebagai sebuah system; analisis wacana lebih berurusan dengan �realitas penggunaan tanda�, sementara analisis framing lebih berurusan dengan aspek �politik tanda., Buku Analisis Teks Media, yang ditulis Alex Sobur ini memadukan ketiga pendekatan tersebut secara lengkap komprehensif, dan ini sebuah buku rujukan yang sangat penting bagi mahasiswa, pengajar dan professional di bidang komunnikasi dan bahasa, dalam setiap upaya memahami system tanda, teks, ideology kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kini kita dalam sebuah dunia simbolik yang tidak pernah kita kontruksi sendiri. Kata-kata sederhana namun sarat arti itu ditulis Wilbur Schramm dalam Journalism Quarterly, Mengapa saya yang kecil disebut perampok, sementara anda yang mengambil upeti dalam jumlah besar disebut pahlawan.�kisah ini adalah ilustrasi yang bagus untuk menunjukkan bagaimana peristiwa yang sama dapat dimaknai secara berbeda.