Masalah penguasaan dan pemilikan tanah terjadi di Kebupaten Tasikmalaya salah satunya ialah yang diakibatkan oleh meletusnya Gunung Galunggung tahun 1982. Sampai saat ini masalah tersebut masih menghangat khususnya tentang status kepemilikan tanah yang terletak di Desa Sinagar dan Desa Linggajati, karena kedua desa tersebut ditetapkan sebagai daerah tertutup dimana menurut Surat Keputusan Mendagri Nomor 175/DJA/1982 masuk dalam kategori Wilayah Daerah Bahaya I.
Berkaitan dengan keadaan tersebut penulis ingin mengetahui tentang keberadaan status kepemilikan tanah di Wilayah Daerah Bahaya I tersebut serta ingin mengetahui apakah pada saat ini Surat Keputusan tersebut masih relevan untuk diberlakukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis secara kualitatif dan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 58 dari 573 orang responden.