Persoalan tanah dalam kehidupan manusia mempunyai anti yang sangat penting, balk tanah dalam arti ruang maupun tanah sebagai wadah pembangunan dengan segala aktititasnya. Ketersediaan tanah yang terbatas dan relatif tetap tentu saja akan menimbulkan berbagai masalah dalam pendayagunaaruiya.
Menyadari semakin kompleksnya masalah di bidang pertanahan, maka pemerintah mengadakan Pendaftaran Tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan maksud untuk memberikan jaminan kepastian hukum dan kepastian Hat Atas Tanah yang berupa sertipikat.
Peraturan mengenai kewajiban bagi setiap pemilik tanah untuk mendaftarkan tanahnya dengan tujuan mendapatkan kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah sudah jelas diatur dalam UUPA maupun Peraturan Perundangan lainnya. Namun pada ken.yataa nya banyak penguasa dan penulik tanah oleh masyarakat belum didaftarkan.
Permasalahan di atas juga terjadi pada masyarakat di wilayah Kecamatan Yapen Selatan. Kabupaten Yapen Waropen. Hal ini dapat diketahui dari masih sedikitnzya bidang tanah yang meiniliki tanda bukti kepeiiulikan yang kuat berupa sertipikat Dart data yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten Yapen Waropen sampai akhir tahun 1999 jurnlah bidang tanah di Kecamatan Yapen Selatan sejumlah 15.613 bidang yang telah meniiliki tanda bukti hak atas tanah berupa sertipikat sejtunlah 3.285 bidang atau sebesar 21,04`,30 daii junilah keseluruhan bidang tanah di Kecamatan Yapen Selatan. Hal ini menunjukkan masih rendahnya minat masyarakat iultuk mensertipikatkan tanahnya. Sehingga mendorong penulis untuk mengadakan penelitian di wilayah Kecamatan Yapen Selatan,
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana minat masyarakat terhadap pensertipikatan hak atas tanah dan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat masyarakat untuk mensertipikatkan hak atas tanalui.ya.
Adapun metode yang digvnakan dalam penelitian ini adalah metode deskniptif kualitatif dengan menggunakan analisa tabulasi frekwensi yang dipresentasikan. Data yang dianahsa adalah data primer yang dikumpulkan dari hasil tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang dibet7kan kepada responden sebanyak 60 KK penulik tanah yang belum mensertipikatkan tanahnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat masyarakat Kecamatan Yapen Selatan untuk mensertipikatkan hak atas tanahnya masih rendah. Faktor dominan yang menghambat adalah tingkat pendidikan yang mayoritas tergolong tingkat pendidikan dasar, kemudian jangka waktu penyelesaian sertipikat, besarnya biaya khusus mengenai sertipikat dan yang terakhir adalah frekwensi penyuluhan hukuin pertanahan.