Dengan semakin meningkatnva kebutuhan akan tanah, maka permasalahan dibidang pertanahan semakin meningkat pula. Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara sebagai Organisasi pelaksana terdepan dalam pelayanan dibidang pertanahan di daerah yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan sebagian urusan Badan Pertanahan Nasional dalam mengurus dan melaksanakan administrasi pertanahan, maka diharapkan aparat atau pegawai pada Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara dapat meningkatkan kinerjanya.
Pada perkeinbangan selanjutnya seining dengan kesadaran dan kebutuhan masyarakat yang makin meningkat akan pentingnya tanah bagi kehidupannya, maka diperlukan adanya peningkatan pelayanan di bidang pertanahan, dengan munculnya keluhan dari masyarakat mengenai pelayanan di bidang pertanahan, salah satu sebabnya adalah kinerjanya kurang balk.
Berdasarkan hal tersebut diatas penyusun tertarik untuk menuangkan dalam tulisan yang berjudul : Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara. Yang menjadi pokok permasalahan adalah Bagaimana Kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara serta Kendala-kendala yang dihadapi oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara untuk meningkatkan kinerjanya.
Untuk menjawab permasalahan diatas, maka penyusun menggunakan metode penelitian deskriptif, karena penelitian ini hanya untuk mrngetahui Bagaimana kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Maluku Utara serta kendala�kendala yang dihadapi. Varibel yang akan diteliti adalah target dan realisasi dani kegiatan yang ada disetiap tahun anggaran 1999/2000, Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, wawancara obser asi dan kuesioner.
Berdasarkan data yang diperoleh yaitu berupa realisasi dari target yang direncanakan selama satu tahun terakhir, maka dapat diketahui bahwa target dan realisasi dan i 14 kegiatan yang ada disetiap seksi selama satu tahun terakhir diperoleh rata-rata 35,85% yang termasuk pada kategori kurang baik, sedangkan kendala-kendalanya yaitu berupa Sumberdaya Manusia yang tersedia baik kualitas maupun kuantitas, Sarana dan Prasarana serta Dana/Anggaran yang tersedia dianggap masih kurang memadai.