Berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pertanahan kepada masyarakat, maka Kantor Pertanahan Kota Makassar sebagai ujung tombak pelayanan di bidang pertanahan di daerah sangat dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja dan kualitas pelavanannva. Hal ini sejalan dengan apa yang telah digariskan dalam instruksi MNA/Ka.BPN (sekarang BPN) No.3 tahun 1998 hah.wa dalam membenkan pelayanan yang baik kepada masyarakat di hidang pertanahan, diharapkan seluruh kantor pertanahan kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk meningkatkan etisiensi, produktivitas dan kualitas pelayanannya. Berdasarkan hal tersebut di atas penyusun tertarik untuk menuangkannya dalam sebuah tulisan yang berjudul KINERJA KANTOR PERTANAHAN KOTA MAKASSAR PROPINSI SULAWESI SELATAN.
Pokok permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah apakah dengan dengan adanya Instruksi No.3 Tahun 1998, kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar mengalami peningkatan.
Metode yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut penyusun menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif. Alasaannya karena penelitian ini mengungkapkan bagaimana hasil kegiatan (kinerja) Kantor Pertanahan Kota Makassar sebelurn dan setelah adanya instruksi tersebut, apakah dengan adanya instruksi itu kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar mengalami peningkatan. Materi yang diteliti dengan melihat target dan realisasi dan i jenis�jenis kegiatan dan i masing-masing komponen selama empat tahun anggaran terakhir, yaitu mulai tahun anggaran 1996/1997 sampai tahun anggaran 1999/2000. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif. kualitatif.
Dar' data yang diperoleh yaltu berupa realisasi dari target yang direncanakan selama empat tahun anggaran terakhir tersebut, maka dapat diketahui bahwa sebelurn adanya Instruksi MNA/Ka.BPN No.3 Tahun 1998 kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar masuk dalam kategori baik, karena tingkat kinerjanya mencapai 90,79%. Dan setelah adanya instruksi tersebut kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar j uga masuk dalam kategori baik, karena tingkat kinerjanya mencapai 91,82%. Setelah adanya instruksi tersebut terjadi penurunan kegiatan dan target yang direncanakan sebesar 1,27%. Hal in disebabkan pencapaian dari uang pemasukan pada negara jauh dan target yang telah ditetapkan (cukup balk). Dan segi kualitas kinerja Kantor Pertanahan Kota Makassar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya penyelesaian pekerjaan tunggakan dan tahun anggaran sebelum adanya Instruksi MNA/Ka.BPN No.3 Tahun 1998.