Tugas pelayanan ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dan makin transparannva semua bentuk kebijalcanaan pernerintah dan semakin pula menuntut segenap aparatur Badan Pertanahan Nasional imtuk tents-menerus berupaya memperbaiki serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat Sehingga arti perlindungan hukum dan pemberian jaminan kepastian hukum dart produk-produk Badan Pertanahan Nasional benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Pelayanan sebagai usaha untuk membantu menyiapkan/mengurus apa yang diperlukan orang lain terkait dengan kualitas yaitu kualitas pelayanan_ Kualitas pelayanan diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau dapat memuaskan pelanggan.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang menuju ke pelayanan prima, faktor manusianya perlu mendapatkan perhatian khususnya yang menyangkut perilaku. Selain itu, pelayanan yang diharapkan adalah pelayanan yang dapat menumbuhkan partisipasi pihak yang dilayani, disanlping pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan, pelayan yang diharapkan adalah pelayanan yang tidak melahirkan pembiayaan tetapi justru setiap pembiayaan yang dikeluarkan akan menghasilkan kegiatan.
Kantor Pertanahan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pertanahan kepada masyarakat, berusaha memberikan pelayanan yang mudah dalam anti semua prosedur dan syarat-syarat permohonan tidak menvulitkan bagi masyarakat dan biaya yang murah sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Dengan diterapkannya Instruksi Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 3 Tahun 1998, Kantor Pertanahan Kabupaten Banito Utara menyiapkan dan memfungsikan pelayanan sistem loket serta diwajibkan semua jenis pelayanan pertanahan melalui jenis loket yang telah ditetapkan yaitu:
Loket I : Informasi Pelayanan
Loket II : Penyerahan Dokumen Permohonan Pelayanan.
Loket IH : Penyerahan Biaya
Loket IV : Pengambilan Produk
Untuk melaksanakan kegiatan pelayanan pertanahan kepada masyarakat hanis didukkung oleh aparat yang berpengalaman, tangguh dan profesional serta tanggap dalam menyikapi perkembangan yang terjadi di masyarakat sehingga tidak bertentangan dengan tujuan akhir pelayanan yaitu Catur Tertib Pertanahan.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah mekanisme pelayanan kepada masyarakat pads Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Utara, dan terjadinya peningkatan pelayanan di bidang pertanahan yang berupa jumlah penerbitan sertipikat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriftif komparatif yaitu untuk membandingkan hasil-hasil kegiatan Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Utara sebelum pelaksanaan pelayanan sistem loket dan pada waktu pelaksanaan pelayanan sistem loket.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan yang dicapai sebelum pelaksanaan pelayanan sistem loket pada Kantor Pertanahan Kabupafen Barito Utara
2. Perkembangan yang dicapai sesudah pelaksanaan pelayanan sistem loket pada Kantor Pertanahan Kabupaten Barito Utara.
3. Kecendenuigan perkembangan hasil yang dicapai dalam pelayanan kepada masyarakat sebelum dan sesudah pelaksanaan pelayanan sistem loket_