Redistribusi tanah merupakan bagian dari pelaksanaan program landreform yang be;rtujuan untuk memperbaiki keadaan sosial . ekonomi rakyat dengan mengadakan pembagian yang adil dan merata atas sumber kehidupan rakyat berupa tanab. Dalam pelaksanaan landreform pada asasnya pembiayaan ditanggJmg oleh masyarakat sendiri, yaitu para petani yang memperoleh pembagian tanah. Dengan
semakin membailmya keadaan sosial ekonomi masyarakat dan keterbatasan kemampuan aoggaran tmtuk membiayai program landreform, maka pelaksanaan redistribusi tanah di Desa Cepoko dan Desa Mendiro diusahakan secara swadaya, yang dalam pelaksanammya masyarakat dilibatkan secara aktif, dan dalam pembiayaannya juga ditan,ggtmg sepenubnya oleh masyarakat penerima redistribusi
tanah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripti� Dalam penelitian ini diambil data primer yang diambil dari responden yaitu petani penerima redistribusi tanah dan data selamder yang diambil dari dokumtasi dan catatan-catatan. Dalam pengambilan data menggunakan telmik wawancara, studi kepustakaan, dokumentasi dan kuesioner. Untuk telmik pengmnpulan data dengan
kuesioner, penyustm mengambil sampel sebanyak 60 buah. sampel dengan perincian 43 sampel untuk Desa Cepoko dan 17 sampel untuk Desa Mendiro dan pengambilannya dilakukan ��� dengan metode acak. Analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yaitu membandingkan pelaksanaan redistribusi tanah secara swadaya dengan ketentuan penmdangan yang berlaku, yaitu Peraturnn KBPN No.
3/199ljo PMNA/KBPNNo. 2/1995.
Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pelaksanaan redistribusi tanah secara swadaya telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, sedangkan kendala yang dijumpai adalah (a) kegiatan penataan penguasaan dan penggunaan tanah berupa adanya perbedaan peildapat masalah pembagian tanah antara pemerintah dengan petani penerima redistibusi (b) kegiatan musyawarah yaitu adanya dna kelompok
masyarakat yaitu kelompok 902 dan kelompok 161 yang saling berbeda pendapat