Keberadaan Waduk Gajah Mungkur yang terletak di Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah telah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Adanya waduk banyak berpengaruh bagi lingkungan sekitar ataupun lingkungan hilir seperti irigasi atau non irigasi, perikanan, pariwisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, Waduk Gajah Mungkur harus dikelola secara benar sehingga fungsinya dapat berkelanjutan. Perkembangan penduduk menuntut manusia membutuhkan tanah. Adanya penguasaan dan penggunaan tanah di kawasan sempadan Waduk Gajah Mungkur merupakan fenomena lain dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup.

Peneliti mengkaji adanya fenomena tersebut, dimana seharusnya kawasan sempadan waduk diperuntukkan untuk kawasan lindung dan tidak boleh adanya penguasaan dan penggunaan tanah di kawasan sempadan waduk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang terjadinya dan keadaan penguasaan dan penggunaan tanah di kawasan sempadan Waduk Gajah Mungkur, untuk mengetahui dampak positif bagi masyarakat dan dampak negatif bagi keselamatan waduk dari penguasaan dan penggunaan tanah oleh penduduk di kawasan sempadan Waduk Gajah Mungkur, serta untuk mengetahui sikap dan tindakan yang bersifat preventif dan kuratif dari para pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan waduk. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif Teknik pengambilan sampel terhadap tanah dan masyarakat atau responden adalah menggunakan teknik purposive sampling. Sampel masyarakat yang dipilih adalah masyarakat yang menguasai dan menggunakan tanah di kawasan sempadan waduk.

Hasil menunjukkan terdapatnya penguasaan dan penggunaan tanah oleh masyarakat di kawasan sempadan Waduk Gajah Mungkur, adanya penguasaan dan penggunaan tanah tersebut dapat memberikan dampak positif yaitu bertambahnya hasil ekonomi masyarakat. Tetapi disatu sisi sangat membahayakan keberadaan waduk yaitu dapat memperbesar terjadinya erosi dan pendangkalan waduk (sedimentasi). Waduk Gajah Mungkur sekarang sudah mengalami pendangkalan yang berat, salah satu faktor penyebabnya diperkirakan adanya penggunaan tanah yang tidak sesuai dengan peruntukan pada kawasan sempadan waduk yang mengakibatkan erosi tanah yang selanjutnya terangkut menuju waduk.