Dinamika dan perubahan masyarakat merupakan fenomena yang tidak bisa dielakkan saat ini. Modernisasi dan kuatnya pengaruh pasar telah menjadi salah satu variabel yang sangat menentukan arah perkembangan peradaban sebuah masyarakat bahkan bangsa. Kemampuan dan tingkat intelektualitas masing-masing masyarakat dalam merespon fenomena perubahan di luar lingkup kebudayaannya sangat menentukan proses transformasi dan capaian-capaian kebudayaan dan peradabannya.

Gunung Merapi, Laut Selatan, Kraton dan sungai sebagai penghubung di antaranya telah menjadi satu kesatuan yang menentukan proses dan dinamika transformasi sosial dan khususnya budaya masyarakat Yogyakarta. Masyarakat Yogyakarta yang memiliki nilai-nilai budaya adiluhung dan selalu mengembangkan hidup yang serasi dan selaras dengan alam sekitar, mulai dihadapkan dengan perkembangan ekonomi, sosial dan budaya yang berjalan sangat cepat, dan bahkan cenderung "memaksa" masyarakat untuk melupakan kearifan kearifan lokal dalam mengembangkan relasi dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu diperlukan proses-proses rekayasa dan pengembangan budaya dan sosial yang memungkinkan masyarakat dapat berjalan seiring dan searah dengan perubahan lingkungan sekitarnya.