
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Siti Mukaromah |
Penerbit | BPN RI STPN |
Tempat Terbit | Jogjakarta |
Tahun Terbit | 2014 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | - |
Subjek | |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode kombinasi GNSS CORS dan terrestris dapat digunakan untuk pengukuran bidang tanah dengan meneliti langkah-langkah pelaksanaan, ketelitian hasil pengukuran dan ada atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan metode kombinasi GNSS CORS dan terrestris dalam pengukuran bidang tanah mempunyai obstruksi yang bervariasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Pelaksanaan pengukuran dalam penelitian ini bidang tanah dilakukan 2 (dua) kali pengukuran yaitu pertama menggunakan metode terrestris dengan menggunakan titik ikat yang diukur ulang dengan metode statik post processing dalam sistem CORS dan kedua menggunakan metode kombinasi GNSS CORS dan terrestris. Analisis data yang dilakukan meliputi ketelitian posisi (koordinat), jarak dan luas yang dirujukkan pada Petunjuk Teknis PMNA/ KaBPN no 3 tahun 1997 dan dilakukan uji statistik (uji t) serta Uji Analisis Varian (uji ANOVA) Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, diketahui bahwa langkah-langkah pelaksanaan pengukuran bidang tanah menggunakan metode kombinasi GNSS CORS dan terrestris dapat digunakan untuk pengukuran bidang tanah merujuk dengan teori yang sudah ada, disesuaikan dengan kondisi di lokasi penelitian. Rata-rata pergeseran posisi (koordinat) titik batas bidang tanah 0,046 meter, pergeseran posisi terendah sebesar 0,005 meter dan tertinggi sebesar 0,082 meter, rata-rata perbedaan jarak batas bidang tanah 0,003, perbedaan jarak terendah sebesar 0,001 meter dan tertinggi sebesar 0,083 meter dan perbedaan luas lebih kecil dari toleransi yang dipersyaratkan, maka pergeseran posisi (koordinat), perbedaan jarak dan perbedaan luas memenuhi syarat toleransi yang ditetapkan Petunjuk Teknis PMNA/KBPN No 3 Tahun 1997 yaitu besarnya pergeseran posisi(kordinat) dan perbedaan jarak 10 cm untuk daerah perumahan dan 25 cm untuk daerah pertanian dan toleransi luas T =� ?L dan hasil uji t pergeseran posisi (koordinat) titik batas bidang tanah (? = 5% ,df=37 dan thitung= -14,130) , sedangkan ttabel �2,026) Dengan demikian maka t hitung berada pada daerah penerimaan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Perbedaan jarak (? = 5%, df=53 dan thitung= 0,567 , sedangkan ttabel � 2,006) dan perbedaan luas (? = 5%, df=16 dan thitung= 0,507, sedangkan ttabel �2,120) nilai thitung < ttabel, tidak terdapat perbedaan signifikan perbedaan jarak dan perbedaan luas bidang tanah hasil pengukuran menggunakan metode terrestris dan metode kombinasi GNSS CORS dan terestris. Hasil uji ANOVA pergeseran posisi (koordinat) (? = 5% dan Fhitung =0,048, sedangkan Ftabel dengan df pembilang 2 dan df penyebut 35, Ftabel =3,270), perbedaan jarak (? = 5% dan Fhitung =0,102, sedangkan Ftabel dengan df pembilang 2 dan df penyebut=50, Ftabel = 3,180) dan perbedaan luas (nilai Fhitung =1,233, sedangkan Ftabel dengan df pembilang =2 dan df penyebut =14, Ftabel = 3,740), maka nilai Fhitung < Ftabel, Dengan demikian maka F hitung berada pada daerah penerimaan Ho maka Ho diterima dan Ha ditolak. |
Nomor Rak | ||||
Nomor Panggil | ||||
Lokasi | ||||
Eksemplar | 0 | |||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |