Pelayanan publik merupakan salah satu kebijakan strategis. Namun
pelaksanaannya belum memuaskan, termasuk pelayanan publik yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI). Masyarakat belum puas dengan pelayanan pertanahan yang diberikan oleh BPN RI.

Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pertanahan terkait dengan prosedur yang rumit, biaya yang mahal, dan lamanya waktu dalam menyelesaikan proses. Ombudsman Republik Indonesia melaporkan bahwa BPN RI pada tahun 2011 dan 2012 menduduki peringkat keempat sebagai lembaga pemerintah penyelenggara
pelayanan publik terburuk. Berdasarkan fakta di atas, BPN RI melakukan upaya perbaikan pelayanan. Salah satunya melalui pelayanan One Day Service.
Kantor Pertanahan Kabupaten Ponorogo telah memulai One Day Service sejak 1 April 2013 dengan maksud dan tujuan untuk mempercepat pelayanan pertanahan dan untuk memenuhi kepuasan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
1) seberapa besar kontribusi One Day Service; 2) seberapa besar Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan One Day Service.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi yang digunakan adalah masyarakat Ponorogo yang telah menggunakan program
One Day Service dengan sampel berjumlah 40 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner.

Teknik analisis data adalah statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) One Day Service telah
berkontribusi besar dalam percepatan pelayanan pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Ponorogo, khususnya pelayanan peralihan hak yaitu sebesar 61,72%; 2) IKM terhadap pelayanan One Day Service di Kantor Pertanahan Kabupaten Ponorogo adalah sebesar 2,91 atau 72,91%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
masyarakat telah puas terhadap pelayanan One Day Service di Kantor Pertanahan Kabupaten Ponorogo.