Penerapan aplikasi pemetaan GeoKKP dan teknologi pengukuran GNSS
CORS merupakan wujud dari optimalisasi pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah di BPN RI untuk percepatan pelayanan pertanahan. Pengukuran dengan GNSS CORS menggunakan referensi International Terrestrial Reference Frame 2008 (ITRF 2008), sedangkan peta- peta pendaftaran yang ada masih berdasarkan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN 95).

Hasil pengukuran GNSS CORS ketika digambarkan dalam peta-peta pendaftaran yang masih menggunakan referensi DGN 95 akan terjadi penyimpangan geometris bidang tanah karena perubahan datum pemetaan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) signifikansi distorsi bentuk
bidang akibat transformasi koordinat dari DGN 95 ke ITRF 2008 dan (2) efektivitas rubbersheeting dalam rangka menyesuaikan hasil pemetaan bidang tanah ditinjau dari ketelitian posisi dan luasnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan 2 (dua) pokok kegiatan, pertama adalah transformasi koordinat Titik Dasar Teknik (TDT) dari DGN 95 ke ITRF 2008 kemudian dianalisis melalui perhitungan varian posteriori terhadap model transformasi Helmert dan Affine untuk mengetahui ada tidaknya distorsi bentuk bidang tanah. Kedua, transformasi bidang tanah melalui rubbersheeting dalam rangka penyesuaian datum dari DGN 95 ke ITRF 2008 yang selanjutnya dianalisis ketelitian posisi dan luas bidang tanah tersebut.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak terjadi distorsi bentuk yang signifikan dalam transformasi koordinat dari DGN 95 ke ITRF 2008 pada wilayah sampel. (2) Rubbersheeting efektif digunakan untuk menyesuaikan hasil pemetaan bidang tanah, yang dibuktikan dengan semakin kecilnya pergeseran titik batas bidang tanah setelah rubbersheeting terhadap hasil pengukuran GNSS CORS serta tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap luas bidang tanah.