
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Kariyono |
Penerbit | BPN RI STPN |
Tempat Terbit | Jogjakarta |
Tahun Terbit | 2014 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | - |
Subjek | |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
CORS merupakan stasiun GNSS yang beroperasi secara kontinyu selama 24 jam sebagai acuan penentuan posisi, baik secara real time maupun postprocessing. CORS di BPN RI dikenal sebagai Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). JRSP dibangun salah satunya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di bidang survei dan pemetaan. Salah satu pelayanan di BPN RI adalah pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah. Namun saat ini di BPN RI pelaksanaan pelayanan rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP belum dioptimalkan. Selain itu terdapat perbedaan pengikatan di mana JRSP berdasarkan ITRF 2008 dan pengukuran terdahulu berdasarkan ITRF 92. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk 1) menguji JRSP untuk rekonstruksi batas bidang, 2) menguji pergeseran lateral dan perbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini merupakan metode comparative experiment (percobaan dengan perbandingan) dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian sebelum pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP dilakukan transformasi koordinat titik sekutu (TDT) dari DGN 95 dengan acuan ITRF 92 ke ITRF 2008 dengan menggunakan metode Helmert, Affine dan Lauf. Parameter hasil transformasi dari salah satu metode dengan varian posteriori paling kecil digunakan untuk melakukan transformasi koordinat bidang tanah yang akan di rekonstruksi. Analisis terhadap toleransi pergeseran lateral dan perbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP berdasarkan Juknis PMNA/KBPN No 3 tahun 1997 dan uji t dengan taraf signifikansi (a)=5%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka diketahui 1) Rekonstruksi batas bidang tanah tanah menggunakan JRSP dapat di laksanakan dengan terlebih dahulu melaksanakan transformasi koordinat hasil pengikatan DGN 95 dengan acuan ITRF 92 ke ITRF 2008 dan transformasi koordinat bidang tanah menggunakan metode Helmert karena paling teliti dengan varian posteriori (?2) = 1.143020313, 2)Pergeseran lateral hasil rekonstruksi batas bidang tanah dengan rata-rata 0.053 meter memenuhi syarat toleransi pergeseran lateral yang ditetapkan Petunjuk Teknis PMNA/KBPN No 3 Tahun 1997 yaitu 10 cm untuk daerah pemukiman, 25cm untuk daerah pertanian dan dari uji t pergeseran lateral (? = 5% ,df=23, thitung= 1.295, dan p-value = 0,208) tidak terdapat perbedaan yang signifikan pergeseran lateral hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP. Untuk perbedaan luas hasil rekonstruksi batas bidang dengan tanah ratarata 0.000252 m2, memenuhi syarat ketelitian toleransi beda luas sesuai Petunjuk Teknis PMNA/KBPN No 3 Tahun 1997 yaitu T = � ?L dan dari uji t perbedaan luas (? = 5%, df=14, thitung= 1.337 dan p-value = 0,202) tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap perbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi menggunakan JRSP. |
Nomor Rak | ||||
Nomor Panggil | ||||
Lokasi | ||||
Eksemplar | 0 | |||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |