
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Fajar Rahmawati |
Penerbit | BPN RI STPN |
Tempat Terbit | Jogjakarta |
Tahun Terbit | 2014 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | - |
Subjek | |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan akan sumberdaya tanah. Kebutuhan tanah di kawasan perkotaan semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan sosial ekonomi, akibat yang ditimbulkan oleh perkembangan kota adalah adanya kecenderungan pergeseran fungsi-fungsi kota ke daerah pinggiran kota (urban fringe) yang disebut dengan proses perembetan kenampakan fisik kekotaan ke arah luar (urban sprawl). Perkembangan Kota Yogyakarta akan membawa pengaruh pada daerah-daerah yang ada di sekitarnya, Kecamatan Gamping merupakan daerah pinggiran barat kota Yogyakarta, berjarak empat kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Perkembangan wilayah yang cukup pesat di Kecamatan Gamping mengakibatkan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian semakin meningkat yang diringi dengan kenaikan nilai tanah. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui perubahan penggunaan tanah dalam kurun waktu selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2008 sampai dengan 2012 dan untuk mengetahui kenaikan nilai tanah setelah terjadi perubahan penggunaan tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel acak berstrata (stratified random sampling), untuk membedakan nilai tanah maka ada 2 kelas strata/level yang akan dijadikan penelitian yaitu street level (bagian depan jalan atau berhadapan langsung dengan jalan) dan area level (bagian belakang jalan atau tidak berhadapan langsung dengan jalan). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel, tiap-tiap desa di Kecamatan Gamping diambil 6 sampel yang meliputi 3 sampel street level dan 3 sampel area level. Tehnik analisis data dengan cara mengoverlaykan peta penggunaan tanah tahun 2008 dengan peta penggunaan tanah tahun 2012 untuk memperoleh peta perubahan penggunaan tanah dan uji-t untuk mengetahui perbedaan nilai tanah sebelum dan sesudah terjadi perubahan penggunaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan Desa Balecatur mengalami perubahan penggunaan tanah paling tinggi yaitu seluas 86,09 ha atau 36,07 % sedangkan Desa Nogotirto mengalami perubahan penggunaan tanah paling rendah dibandingkan dengan desa-desa yang lain di Kecamatan Gamping yaitu 16,77 ha atau 7,03% dari total luas seluruhnya. Kenaikan nilai tanah setelah terjadi perubahan penggunaan tanah untuk bidang tanah yang berada di street level ratarata mengalami kenaikan sebesar Rp.1.448.200,- sedangkan untuk bidang tanah yang berada di area level sebesar Rp.778.800,-. Nilai t-hitung terletak pada daerah penolakan Ho sehingga terdapat perbedaan yang signifikan, hal ini membuktikan bahwa dengan adanya perubahan penggunaan tanah mengakibatkan adanya kenaikan nilai tanah. |
Nomor Rak | ||||
Nomor Panggil | ||||
Lokasi | ||||
Eksemplar | 0 | |||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |