Bencana kebakaran yang terjadi pada tanggal 26 Mei 2009 di Kantor Pertanahan Cianjur Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat menyebabkan seluruh berkas baik data fisik dan yuridis yang tersimpan musnah dan mengakibatkan timbulnya kekhawatiran bagi pemegang hak atas tanah terhadap bidang tanah
yang dimiliki karena ketidakpastian hukum hak atas tanahnya. Berdasarkan hal tersebut maka sangat diperlukan adanya pemulihan data pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemulihan data pendaftaran tanah pasca bencana kebakaran dan permasalahan yang timbul dan upaya yang dilakukan dalam proses
pemulihan data pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur.

Metode penelitian yang digunakan penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan Deskriftip. Dalam penelitian ini merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh mengenai penanganan bencana
kebakaran di Kantor Pertanahan Cianjur.

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan dan data sekunder berasal dari
peraturan perundangan yang terkait. Metode pengumpulan data nya dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Dari hasil pengumpulan data dilaksanakan teknik analisis data secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui 1) Pemulihan data
pendaftaran tanah pasca kebakaran yang dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nomor 6 Tahun 2010 dan pelaksanaanya terdapat 2 (dua) kegiatan yaitu pemulihan data pendaftaran tanah yang di biayai oleh proyek dana APBN dan rutin. Serta pemulihan data
yang di dasarkan pada kebijakan Kantor Pertanahan.

Jumlah pemulihan data rutin sebanyak 18.251 bidang dan pemulihan data Proyek/APBN sebanyak 21.900 bidang,sehingga baru menyelesaikan 40.151 bidang dari 157.807 bidang atau baru
selesai 25,44 %.2)Permasalahan yang timbul akibat musnahnya arsip pertanahan pasca kebakaran di Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur secara umum menimbulkan permasalahan di lihat dari aspek hukum,aspek sosial dan aspek
ekonomi.

Dalam pelaksanaan pemulihan data banyak permasalahan yang terjadi di lapangan adalah tidak bisa dipastikanya jumlah buku tanah yang hilang sehingga hanya mengandalkan data sertipikat yang ada pada pemohon dan langkah yang ditempuh ada 3 (tiga) yaitu membuat pengumuman untuk memenuhi asas legalitas, meminta masyarakat melaporkan kepemilikan sertifikat
agar bisa dibuatkan berita acara mengenai terbakarnya dokumen dan masyarakat yang sedang mengajukan pendaftaran serfikat diharapkan segera menunjukkan bukti pendaftaran dan pembuatan berita acara akan disertai dengan sumpah agar
kuat di hadapan hukum