Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah, sedangkan perkonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan perekonomian berskala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk dalam kategori Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional.

Pembiayaan merupakan indikator utama dalam mengembangkan industri, terlebih untuk UMK yang sebagian besar masih mengandalkan pembiayaan dari lembaga keuangan. Akan tetapi, sayangnya banyak sekali UMK yang sulit mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan. Salah satu alasannya adalah minimnya agunan yang diberikan.

Guna penguatan permodalan UMK, pada tahun 2012 Kantor Pertanahan Kabupaten Gunungkidul melakukan kegiatan sertipikasi tanah UMK khususnya bagi anggota Koperasi Nira Tri Rahayu yang berkedudukan di Desa Banyusoco Kecamatan Playen yang merupakan sentra olahan gula kelapa. Peneliti ingin mengetahui apakah sertipikat hak atas tanah UMK dapat meningkatkan akses permodalan bagi anggota Koperasi tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Banyusoco Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul dengan sampel dalam penelitian ini adalah individu/orang dimana informan yang diambil adalah pelaksana program dan pelaku usaha miro dan kecil yang menjadi peserta program yakni anggota Koperasi Nira Tri Rahayu. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel bertujuan (purposive sample).

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Program sertipikasi tanah Usaha Mikro dan Kecil guna akses permodalan anggota Koperasi Nira Tri Rahayu Desa Banyusoco terbukti dapat meningkatkan akses permodalan bagi para pelaku UMK. Dengan mengikuti program sertipikasi tanah UMK, peserta dapat menjadikan sertipikat tanahnya sebagai agunan di bank guna meningkatkan modal. Adanya peningkatan modal tersebut akan diikuti juga dengan peningkatan omset/pendapatan para peserta.