Di era keterbukaan informasi sekarang ini, informasi menjadi kebutuhan pokok berbagai pihak yang harus segera terlayani, termasuk informasi pertanahan. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) sebagai penyelenggara pelayanan pertanahan berupaya menyediakan informasi pertanahan yang lengkap, akurat, up to date, memadai, dan cepat. Hal ini diupayakan oleh BPN RI dengan
memanfaatkan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pengelolaan data dan informasi pertanahan. Salah satu kegiatan ini dilaksanakan melalui program Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP). KKP yang dilaksanakan oleh BPN RI saat ini adalah KKP berbasis web yang memanfaatkan teknologi private cloud untuk menyimpan data pertanahannya.

Pemanfaatan private cloud ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi BPN RI dalam mengelola data pertanahan. Namun, tentunya BPN RI perlu melakukan analisis strategi terhadap implementasi KKP Web dengan teknologi private cloud yang sudah dilaksanakan di sebagian kantor pertanahan di seluruh Indonesia ini. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui rekomendasi strategi yang harus diterapkan apabila program KKP Web dengan pemanfaatan private cloud akan tetap dilanjutkan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melalui metode penelitian ini, peneliti ingin melakukan analisis strategi terhadap implementasi program KKP Web pada BPN RI yang memanfaatkan teknologi private cloud. Analisis strategi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Analisis SWOT dengan Pendekatan Kuantitatif. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) maupun eksternal (peluang dan ancaman) suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan program kerja.

Pendekatan kuantitatif Analisis SWOT ini bertujuan untuk mengetahui secara pasti posisi implementasi KKP Web pada BPN RI. Adapun responden dalam penelitian ini hanya mengambil dari Pusdatin BPN RI
selaku stakeholder penyelenggara KKP Web dan Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman sebagai salah satu unit pelaksana pelayanan pertanahan yang menggunakan KKP Web. Berdasarkan hasil penghitungan Strength Posture dan Competitive Posture dalam Analisis SWOT melalui Pendekatan Kuantitatif, maka posisi implementasi KKP Web dalam kuadran SWOT berada dalam Kuadran I yang artinya Progresif. Posisi ini merupakan posisi yang paling ideal sehingga berdasarkan hasil
perhitungan ini implementasi KKP Web harus dilanjutkan karena sudah
merupakan strategi yang ideal dan layak dikembangkan.

Akan tetapi berdasarkan hasil wawancara ada beberapa kelemahan mendasar yang memerlukan perbaikan diantaranya: (1) belum ada kebijakan yang secara khusus mengatur mengenai pelaksanaan dan penerapan KKP Web di kantor pertanahan; (2) ketersediaan sumberdaya manusia yang masih kurang; (3) belum stabilnya koneksi internet;
dan (4) belum tersedianya DRC (Data Recovery Center).