
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Basroni Ahdi |
Penerbit | STPN Press |
Tempat Terbit | Jogjakarta |
Tahun Terbit | 2014 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | - |
Subjek | |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Kegiatan pendaftaran tanah meliputi pendaftaran tanah secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik. Percepatan pendaftaran tanah secara sporadik yang dilaksanakan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran, keberhasilannya sangat tergantung dari partisipasi dan animo masyarakat dalam mensertipikatkan tanahnya. Terdapat perbedaan yang nyata terkait jumlah sertipikat yang telah terbit di Desa Gedong Tataan dan Desa Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, yakni sebanyak 2.444 buah di Desa Gedong Tataan dan 530 buah di Desa Kebagusan. Keadaan tersebut menunjukkan masih rendahnya animo masyarakat Desa Kebagusan dalam mensertipikatkan tanahnya. Apabila hal tersebut tidak segera diantisipasi, maka kegiatan percepatan pendaftaran yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran tidak akan berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan di Desa Gedong Tataan dan Desa Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran mengingat secara administratif kedua desa tersebut berdekatan dan berada di pusat kota, sedangkan jumlah sertipikat yang terbit terdapat perbedaan yang signifikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomonologi, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan masyarakat di kedua desa tersebut, observasi lapangan dan dokumentasi atau mengumpulkan data dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran dan Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran. Analisis data dilakukan dengan kategorisasi terhadap unit-unit informasi, sehingga diperoleh tema-tema. Tema-tema yang diperoleh kemudian dilakukan proses konseptualisasi untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat unsur yang mempengaruhi animo masyarakat, yaitu profesi, latar belakang pendidikan, persepsi, dan aksesibilitas, persepsi masyarakatlah yang membedakan animo masyarakat Desa Gedong Tataan dan Desa Kebagusan dalam pensertipikatan tanah. Masyarakat Desa Gedong Tataan menilai keberadaan sertipikat itu penting, sedangkan masyarakat Desa Kebagusan menilai keberadaan sertipikat itu tidak penting. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi masyarakat Desa Kebagusan tersebut antara lain karena tidak adanya sosialisasi dari Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran ataupun dari aparat Desa Kebagusan. Sehingga mereka tidak mengetahui arti penting keberadaan sertipikat serta manfaat yang dapat diperoleh dari sertipikat tersebut. Mereka menganggap dengan Surat Keterangan Tanah dari Kepala Desa, tidak pernah terjadi masalah mengenai kepemilikan tanah walaupun tidak memiliki sertipikat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan animo masyarakat Desa Kebagusan dalam pensertipikatan tanah sekaligus mengubah persepsi mereka terhadap sertipikat, Kantor Pertanahan Kabupaten Pesawaran perlu mengadakan sosialisasi kepada masyarakat Desa Kebagusan, melakukan pembinaan kepada Kepala Desa Kebagusan. Selain itu perlu dibentuk wadah untuk membantu masyarakat terkait dengan pengetahuan-pengetahuan di bidang pertanahan misalnya kelompok masyarakat sadar tertib pertanahan (pokmasdartibnah) seperti yang telah dilakukan di Desa Gedong Tataan. |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |