Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada bulan Juni 2012, banyak hal telah dilakukan oleh Hendarman Supandji.

Melakukan reformasi internal BPN dengan berbagai langkah penertiban dan pembinaan SDM, administrasi, dan mekanisme kerja dalam badan nasional itu.

Sebagai mantan Jaksa Agung, Hendarman mengaku tak memiliki kesulitan dalam kiprahnya di lembaga yang baru dia pimpin ini. Secara filosofi ia menganggap tugas di BPN sama seperti saat ia berkiprah sebagai Jaksa Agung, kalaupun berbeda toh itu hanya pada objeknya saja.

Kiranya tak ada jalan terbaik untuk memperbaiki stigma BPN yang dianggap waktu itu tidak prorakyat selain dengan bekerja sebaik-baiknya. "Sanksi tegas berlaku untuk oknum-oknum BPN jika terbukti melakukan tindakan mempersulit proses pengurusan sertipikat. Kalau benar ada oknum berbelit-belit mengurus sertipikat silahkan laporkan langsung kepada saya, nanti saya ambil tindakan. Di beberapa daerah sudah pernah ada yang diberi tindakan sampai pemberhentian, dan ini terus dilakukan untuk menegaskan komitmen BPN Baru yakni Cepat, Murah, Sederhana, Pasti, dan Anti Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN). Seluruh jajaran di BPN harus menjaga independensi. Sejak awal mula menerima penugasan, saya konsisten tidak mau ditekan. Saya akan melaksanakan tugas sesuai ketentuan Konstitusi. Kalau sesuai garis itu, tugas apapun pasti akan saya laksanakan," tekad Hendarman. Pesan ini layak dicamkan dan dilaksanakan dengan penuh tanggtungjawab untuk semua jajaran BPN hingga level terbawah.