Sudah lebih dari 12 tahun topik tentang Reforma Agraria atau Land Reform ramai diwacanakan di ruang publik. Didorong oleh spirit Reformasi tahun 1998 dan dimotori oleh Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Reforma Agraria kemudian menjadi kebijakan negara melalui Ketetapan MPR Nomor IX Tahun 2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Isu Reforma Agraria kembali menjadi topik penting belakangan ini seiring dengan maraknya sengketa dan konflik pertanahan di banyak daerah. Reforma Agraria diyakini mampu menciptakan keadilan agraria sehingga menekan sengketa dan konflik agraria. Hal itu sudah terbukti di banyak negara di dunia. Reforma Agraria sukses di Jepang, Korsel, Taiwan, Afrika Selatan, hingga negara-negara Amerika Latin seperti Bolivia dan Venezuela.

Buku ini mengupas empat masalah pokok. Pertama, seberapa penting dan strategis Reforma Agraria bagi pembentukkan struktur masyarakat Indonesia baru. Kedua, mengapa harus Reforma Agraria? Ketiga, apa saja hambatan pelaksanaan Reforma Agraria di Indonesia. Keempat, apa yang harus dilakukan agar Reforma Agraria bisa berjalan efektif.

Penulis sampai pada kesimpulan bahwa Reforma Agraria sangat penting dan mendesak dilakukan untuk memerangi kemiskinan dan pengangguran, menekan laju urbanisasi dan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri yang tidak mempunyai keterampilan khusus, mencegah dan mengurangi konflik agraria, memodernisasi desa, memberdayakan petani, mempercepat proses industrialisasi, meningkatkan daya saing dan daya tahan pangan