Liris dan Laras kembar identik. Keduanya adalah puteri Baharuddin pemilik perusahaan pembuatan besi. Mereka memiliki rumah megah dan indah dengan luas lahan 20 ha, disertai kebun dan hutan di belakangnya. Di usia enam tahun tragedi menimpa mereka. Liris diperkosa oleh pemuda tukang kebun mereka. Bertahun-tahun kemudian akibat trauma masa kecil, keduanya tumbuh bertolak belakang. Laras pendiam dan tertutup, sedangkan Liris lincah, berani, dan licik. Laras tumbuh dengan selalu menjadi pelindung adiknya dan membiarkan apapun perbuatan adiknya baik ataupun buruk sebagai bayaran atas rasa bersalahnya karena tak mampu menjaga Liris. Sebalikya Liris selalu dengki pada kakaknya dan selalu berpura-pura sebagai kakaknya.

Laras bertemu pertama kali dengan Radit diusia delapan belas tahun dan mereka terjebak dalam pertemuan yang canggung akan cinta yang tiba�tiba menyergap mereka. Keduanya berpisah tanpa pernah saling berkenalan walaupun terus saling mencari. Bertahun kemudian mereka bertemu kembali tapi Radit telah menjadi kekasih adiknya Liris yang sesungguhnya telah menikah dengan tunangan Laras dan telah memiliki seorang putri. Liris mengambil jati diri kakaknya, karena tak mau melanjutkan pernikahannya dengan suaminya yang mengidap penyakit alzheimer. Laras kemudian harus menahan hatinya yang terluka dan mengikhlaskan kekasih yang dicari seumur hidupnya untuk adiknya yang sangat disayanginya.