
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Bambang Setiaji |
Penerbit | Republika |
Tempat Terbit | Jakarta Selatan |
Tahun Terbit | 2012 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-7595-07-1 |
Kolasi | vi, 173 hlm.: 22 cm |
Subjek | Air Mata |
Media | Novel |
Abstrak | |
Sistem tanam paksa sudah ditinggalkan sejak 1860 karena menyebabkan kelaparan petani di tanah Jawa. Kebijakan itu berganti dengan sistem pertanian liberal yang memunculkan pengusaha-pengusaha swasta Belanda pada awal-awal abad 20 Namun dalam praktiknya para pengusaha perkebunan bersama dengan para elite bangsawan daerah, raja-raja kecil, tetap mempertahankan cara tanam paksa. Birokrasi penjajah dan elite bangsawan lokal bersekongkol dengan pengusaha partikelir tetap mengawetkan tanam paksa, yang menguntungkan mereka. Petani tetap diwajibkan menanam tanaman-tanaman wajib yang laku di pasaran ekspor, yang sudah tentu menguntungkan pengusaha dan elite bangsawan. Bahkan mereka tak segan-segan merebut tanah petani dengan berbagai cara. Berlatar di wilayah perbatasan Priangan dan Cilacap, kisah ini menceritakan perjuangan petani mempertahankan mata pencahariannya. Langkah mereka membuka hutan (trukah) untuk dijadikan sawah baru harus dibayar dengan darah dan airmata. Ki Madkus dan anak-anaknya tak cuma menghadapi para perampok tanah, tapi juga perjuangan untuk menghapus jejak sebagai orang Kalang. |
Nomor Rak | 800 - A | ||||||
Nomor Panggil | 813 Set a | ||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |