
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Reny Nuryanti |
Penerbit | A Wiley-Interscience Publication |
Tempat Terbit | Anyer Banten |
Tahun Terbit | 2008 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-979-3472-94-2 |
Kolasi | xv, 204 hlm.: ilus.; 20,5 cm |
Subjek | Biografi |
Media | Buku |
Abstrak | |
Tragedi Sukarno bukanlah tragedi yang menimpa dirinya sendiri dan keluarganya. Tetapi juga tragedi bangsa Indonesia dan bahkan tragedi dunia ketiga. Sejarawan Prancis Jacques Leclerc menyatakan bahwa Sukarno telah dibunuh dua kali. Tetapi menurut Asvi Warman Adam, Bung Karno telah dibunuh berkali-kali. Namun pemikirannya tidak pernah mati. Sebagai manusia ia tidak terlepas dari kekurangan, namun kecintaannya kepada bangsa ini sulit ditandingi. Buku ini mengulas periode lima tahun terakhir dalam kehidupan Sukarno. Dalam masa ini, Sukarno diperlakukan lebih buruk daripada pihak kolonial. Ketika Sukarno dibuang oleh penjajah ke Ende Flores dan Bengkulu, ia tidak dilarang berhubungan dengan masyarakat setempat. Tetapi ketika Sukarno tidak lagi menjadi presiden, Panglima Daerah Militer Siliwangi HR Dharsono mengeluarkan perintah melarang rakyat Jawa Barat mengunjungi atau dikunjungi Sukarno. Ketika Bung Karno sakit, ia terbaring dalam kesepian, tanpa obat paten, tanpa ada pejabat yang menjenguknya. Bung Karno tidak dirawat sebagaimana mestinya. |
Nomor Rak | 900 - T | ||||||
Nomor Panggil | 923 Nur T | ||||||
Lokasi | Ruang Baca | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |