Pengamatan satelit dengan memanfaatkan GPS merupakan salah satu metode yang diterapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam rangka pengadaan Titik Dasar Teknik (TDT). Hal tersebut karena metode pengamatan GPS memiliki banyak kelebihan dibandingkan metode yang lainnya, diantaranya yaitu tidak memerlukan saling keterlihatan (visibility) diantara pengamat, bisa dilakukan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca serta ketelitian yang diperoleh cukup tinggi. Akan tetapi, dengan semua itu bukan berarti pemanfaatan GPS tidak memiliki kekurangan, salah satunya adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pengamatan terutama dengan menggunakan receiver jenis single frekuensi. Hal tersebut jadi menyisakan masalah karena dengan lama pengamatan yang lebih panjang, maka akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan pengukuran yang akhirnya biaya operasional akan meningkat. Selain itu untuk melakukan pengadaan GPS jenis dual frekuensi dirasakan banyak kalangan terlalu
berat karena mahal harganya. Untuk itu perlu diuji lama waktu pengamatan GPS dengan menggunakan GPS jenis single frekuensi guna
mengefektifkan waktu pelaksanaan dan mengoptimalkan sarana yang ada dengan kualitas ketelitian posisi yang dihasilkan tetap baik.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimental yaitu dengan melakukan observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition), dalam hal ini kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh peneliti. Dengan demikian penelitian eksperimental merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan perbedaan ketelitian hasil pengamatan GPS dari setiap lama waktu pengamatan serta antara posisi hasil pengamatan GPS dengan lama waktu pengamatan yang bervariasi dengan posisi TDT orde 4 yang telah ada hasil pengukuran secara terestrial dengan menggunakan alat total station (TS).

Dari hasil penelitian serta analisa dan pembahasan, yang telah dilakukan, maka dalam pengamatan GPS, terdapat perbedaan ketelitian antara lama waktu pengamatan yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini waktu pengamatan yang lebih lama ketelitian yang dihasilkan semakin baik. Perbedaan ketelitian dapat terlihat pada simpangan baku yang dihasilkan dari setiap lama waktu pengamatan. Sementara itu, berdasarkan hasil analisa uji beda dengan menggunakan uji F pada taraf signifikansi 0,05, untuk lama pengamatan 5 menit sampai dengan 15 menit berbeda signifikan dengan lama waktu pengamatan lainnya, sedangkan lama pengamatan 20 menit sampai dengan 60 menit tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Adapun berdasarkan hasil uji t dengan taraf signifikansi
0.05, terdapat perbedaan posisi antara hasil pengamatan GPS tipe single frekuensi merk SPECTRA EPOCH 10 dengan lama pengamatan 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, 25 menit, 30 menit, 35 menit, 40 menit, 45 menit, 50 menit, 55 menit dan 60 menit dengan TDT orde 4 hasil pengukuran secara terestris dengan menggunakan total station.