Pergulatan politik sejak jatuhnya otoriterisme orde baru telah berdampak pada perubahan "secara signifikan. Liberalisasi politik dan kebebasan media, mendorong tumbuhnya partisipasi rakyat. Organisasi sektoral mulai terbangun, menjadi kekuatan penopang akselerasi reformasi. Semua itu merupakan modal dasar peijuangan.

Namun fakta itu belum cukup, mengingat sejumlah hambatan masih dihadapi. Korupsi masih merajalela, pelanggaran HAM yang sulit dihentikan, serta kemiskinan yang terus membengkak adalah persoalan yang tidak ringan. Dalam konteks ini, agenda besar konsolidasi kekuatan sipil menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditawar lagi.

Evaluasi perjalanan reformasi sebagai refleksi, harus dilanjutkan ke dalam aksi. Membela rakyat, memperjuangkan kebebasan dan mewujudkan kesejahteraan. Tulisan-tulisan yang tertuang ini, merupakan evaluasi dinamika masyarakat era transisi sebagai bahan refleksi yang dilengkapi dengan strategi dan agenda untuk aksi.