Sejak mengelola agen detektif swasta yang berpusat di Baker Street 221 B, apartemen Sherlock Holmes selalu datangi klien dari berbagai kalangan, dengan beragam kasus yang mereka bawa. Pembaca mungkin bertanya-tanya, apakah semua kasus diterima Holmes begitu saja? Ataukal dia hanya memilih kasus yang mentereng dengan klien terkenal?

Jawabannya, tentu saja tidak. Sang detektif kesayangan kita ini rupanya tidak memilih kasus berdasarkan latar belakang klien, apalagi hanya berdasarkan jumlah uang yang dijanjikan. Holmes memilih kasusnya berdasarkan tingkat kemenarikan kasus itu. Semakin aneh dan tidak biasa, dia semakin bersemangat menerima dan menyelidikinya.

Tujuh kasus dalam buku ini memiliki benang merah yang sama, yaitu kasus-kasus bertema skandal dan perselisihan dalam beberapa keluarga yang ada di inggris, dari keluarga sederhana hingga keluarga bangsawan. Meskipun demikian, Holmes tetap mengerahkan segenap kemampuan dan semangatnya dalam mengendus setiap petunjuk yang ada. Tak jarang, Holmes juga berperan sebagai mediator di antara pihak yang berselisih dan perekat keluarga yang retak pada kasus yang di tanganinya itu. Pada kasus yang awalnya terlihat sederhana, berujung dramatis dan tak terduga.