Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk menganalisis keadaan urbanisasi yang terjadi di Wilayah Kota dan Pinggiran Kota
Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 1996-2006, menganalisis bentuk, luas, laju dan distribusi alih fungsi tanah pertanian yang terjadi di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 1996-2006, Menganalisis hubungan antara urbanisasi dan alih fungsi tanah pertanian di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 1996-2006, memprediksi besarnya kehilangan produksi pertanian sebagai akibat terjadinya alih fungsi tanah pertanian menjadi tanah non pertanian yang terjadi di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 1996-2006.

Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis citra salelit Landsat terbitan tahun 1996 dan 2006 yang digunakan sebagai basis data penggunaan tanah yang ada di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta. Data primer dalam penelitian ini adalah data tutupan tanah dari sumberdata Citra landsat tahun 1996 dan tahun 2006 dan hasil pencocokan antara hasil analisis citra dan data sekunder dengan kondisi senyatanya di lapangan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: keadaan fasilitas umum, keadaan utilitas umum, keadaan pemukiman, kependudukan (jumlah penduduk, migrasi penduduk masuk, migrasi penduduk keluar, pertumbuhan penduduk alami), dan produktivitas tanaman pertanian per hektar meliputi padi (gabah), palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar.), holtikultura (cabe, terong, kacang panjang dan kangkung ) dalam satuan ton produksi jenis tanaman per Kecamatan per 10 tahun. Sumber data dari data sekunder ini adalah
Kantor Badan Pusat Statistik ( BPS ) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari hasil penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, Di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta dalam kurun waktu 1996-2006 telah mengalami urbanisasi yang signifikan yang ditandai oleh adanya indikator terjadinya transformasi spasial (pertumbuhan penduduk, pembangunan fasilitas umum, utilitas umum, densifikasi permukiman). Intensitas urbanisasi meningkat di wilayah-wilayah kota dan pinggiran kota sebagai fungsi dari peningkatan kondisi transformasi spasial. Kedua, Alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian di wilayah kota dan pinggiran kota Yogyakarta terjadi sangat pesat. Ketiga, Alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta akan menunjukkan intensitas yang beragam sebagai fungsi dari keragaman urbanisasi yang terjadi. Keempat, Besarnya kehilangan produksi pertanian di wilayah kota dan pinggiran Kota Yogyakarta berkorelasi positif dengan intensitas perubahan tanah pertanian/alih fungsi tanah pertanian yang terjadi di wilayah tersebut.