Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai lembaga negara yang bertugas melaksanakan amanat UUPA, berusaha melaksanakan amanat
dalam UUPA dengan mengadakan kegiatan percepatan pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Salah satu realisasi kegiatan tersebut adalah kegiatan Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA). Tujuan penyelenggaraan kegiatan PRONA adalah memberikan pelayanan
pendaftaran tanah pertama kali dengan proses yang sederhana, mudah, murah dan cepat dalam rangka percepatan pendaftaran tanah dengan sasaran utama adalah golongan ekonomi lemah.

Salah satu Kantor Pertanahan di Jawa Timur yang mendapat tambahan alokasi bidang tanah pada kegiatan PRONA adalah Kantor
Pertanahan Kabupaten Trenggalek. Di Kabupaten ini, terjadi lonjakan alokasi kegiatan PRONA pada Tahun Anggaran 2008 yaitu jika
sebelumnya hanya 300-500 bidang maka pada tahun 2008 mendapat alokasi sebanyak 5.312 (Lima Ribu Tiga Ratus Dua Belas) Penulis tertarik untuk meneliti pelaksanaan kegiatan tersebut, kendala-kendala yang dihadapi serta upaya-upaya yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek untuk mewujudkan kegiatan PRONA selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tujuan Penelitian ini adalah, untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan PRONA di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 , untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek dalam pelaksanaan kegiatan PRONA di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 dan bagaimana upaya yang ditempuh untuk mengatasinya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatih, dengan
menggambarkan atau melukiskan setiap tahapan kegiatan yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Kabupaten Trenggalek dalam melaksanakan kegiatan PRONA tahun 2008 berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Selanjutnya menganalisis kesesuaian
antara realisasi pelaksanaan tiap sub tahap kegiatan PRONA di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 yang dilakukan Kantor Pertanahan
Kabupaten Trenggalek dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Kegiatan PRONA tahun 2008.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan PRONA tahun 2008 belum dapat sepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, masih ditemukan ketidak sesuaian dalam penetapan peserta PRONA, tidak terpenuhinya standar teknis pengukuran dan
penyerahan sertipikat yang mundur dari jadwal yang seharusnya.