Sebagai struktur yang baru, Sistem Peradilan Satu Atap, membutuhkan aspek penting lainnya dan tidak hanya sekedar penataan organisatoris dan manajemen. Penulis buku ini mencoba mengemukakan urgensi yang lain mengenai pentingnya membangun sumber daya manusia atau kualitas para hakim yang menjadi pelaku utama dalam ranah peradilan. Selain itu,pembahasan materi di dalamnya juga tidak berhenti pada pembahasan substansi secara positif-normatif-legalistik, melainkan memasuki suatu wilayah studi perilaku, sebagaimana dilakukan ilmu hukum yang dikenal sebagai "behavioral jurisprudence"Sebagai sebuah buku yang ingin lebih membangkitkan eksistensi lembaga peradilan, khazanah kajiannya diharapkan menjadi sebuah referensi yang menjadi penggugah di awal perubahan besar dan menjadi inspirasi bagi para aparat dan pemerhati dunia peradilan di Indonesia. Selamat membaca!