
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | DEDY PRABUDI |
Penerbit | STPN Yogyakarta |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2009 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xii, 54 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek | GPS |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Dalam kegiatan pengukuran bidang tanah, biasanya dilakukan pengukuran asimut awal. Pengukuran asimut awal yang sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis PMNA/Ka.BPN Nomor 3 tahun 1997 adalah pengukuran asimut magnetis dan asimut matahari. Pada masa sekarang banyak terdapat GPS navigasi, dimana GPS navigasi bisa juga digunakan untuk penentuan asimut awal. Kelebihan GPS navigasi untuk penentuan asimut awal adalah asimut awal yang diperoleh bisa langsung dalam bentuk sudut jurusan. Berbeda dengan asimut kompas dan asimut matahari yang harus melalui beberapa koreksi agar bisa menjadi sudut jurusan. Permasalahannya adalah �apakah sudut jurusan hasil pengukuran menggunakan GPS navigasi dapat digunakan untuk penentuan asimut awal pengukuran?�. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sudut jurusan hasil pengukuran menggunakan GPS navigasi dapat digunakan untuk penentuan asimut awal atau tidak. Simpangan baku pengamatan GPS navigasi dibandingkan dengan simpangan baku asimut magnetis. Dalam syarat teknis kadastral untuk pengukuran asimut magnetis disebutkan: pengukuran asimut magnetis dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali, dengan selisih sudut 10�. Dengan adanya syarat teknis pengukuran kadastral tersebut maka asimut magnetis digunakan sebagai data perbandingan untuk sudut jurusan GPS navigasi. Simpangan baku teodolit T0 yang digunakan sebagai pembanding adalah simpangan baku untuk pengukuran asimut pada jarak normal (kurang dari 150 meter). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa simpangan baku sudut jurusan yang diperoleh GPS navigasi lebih baik daripada simpangan baku data asimut magnetis yang diperoleh teodolit T0. Dari nilai uji t yang diperoleh dan ttabel dengan derajat kepercayaan 0,05 maka diperoleh t tabel sebesar 2,920. Sedangkan thitung yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 3,662 sampai dengan 1,145. Dari hasil t hitung yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada thitung sebesar 3,662. Perbedaan tesebut tidak menjadikan simpangan baku GPS navigasi tidak dapat digunakan, karena nilai simpangan baku GPS navigasi pada data tersebut lebih kecil daripada teodolit kompas. Dengan demikian penentuan asimut awal dengan menggunakan GPS navigasi sudah bisa digunakan dengan minimal jarak pengamatan 3727 meter dan minimal 5 data. Perlu adanya penelitian yang lebih baik lagi agar hasil yang diperoleh bisa maksimal, diantaranya perlu penelitian dilokasi selain terbuka dan perlu pembahasan dari sisi akurasi agar diketahui pengamatan tersebut memenuhi syarat teknis pengukuran kadastral atau tidak. |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |