Keunikan bidang-bidang tanah dalam setiap persebaran spasial dilokasinya serta komposisinya menimbulkan variasi nilai. Latar belakang tersebut berimplikasi terhadap ketersediaan tanah (kelangkaan tanah) yang pada akhirnya menyebabkan kenaikan nilai tanah yang tidak terkendali. Kondisi tersebut akan mengganggu kelancaran alokasi pembangunan terutama yang memerlukan tanah. Tindakan prefentif pemerintah terhadap ketersediaan tanah menjadi hal yang harus dilakukan dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berwawasan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Integrasi data dan informasi diharapkan akan mampu melakukan kajian mengenai nilai tanah secara efektif dan efisien. Dalam rangka menyusun sistem informasi nilai tanah, Direktorat Survei Potensi Tanah BPN-RI telah melaksanakan penilaian tanah dan aset pertanahan di beberapa lokasi. Kegiatan tersebut menghasilkan peta-peta tematik termasuk peta nilai tanah yang dihasilkan Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang. Peta tersebut sudah menyajikan
data mengenai harga tanah setiap zona-zona nilai tanah, namun belum bisa memberi informasi mengenai nilai bidang-bidang tanah. Melalui interpretasi visual peta foto, veriabel nilai tanah setiap bidang serta kajian nilai tanah setiap bidang dapat dilakukan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: sifat fisik bidang tanah, penggunaan panah, dan aksesibilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana identifikasi variabel-variabel nilai tanah (X) dan membuat persamaan regresi pengestimasi harga tanah (Y).

Metode penelitian adalah eksperimen dengan gabungan interpretasi visual, observasi lapangan, skoring dan analisis hasil
penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalan probability random sampling. Data yang diperlukan berupa data primer (data sampel harga tanah dan data hasil interpretasi peta foto) dan data sekunder. Uji rasionalitas dilakukan untuk membuktikan bahwa perkecualian nilai bidang dalam satu zona dapat dikaji melalui peta foto. Uji regresi dilakukan untuk mengetahui apakah analisis nilai tanah setiap bidang dapat dilakukan.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil uji ketelitian interpretasi luas adalah 91.11%, uji ketelitian jarak= 97.78%, bentuk= 100%, uji ketelitian letak= 96,30%, dan penggunaan tanah= 97,23%. Uji regresi menunjukkan 12 variabel yang mempengaruhi harga tanah dalam penelitian ini baru mewakili 34.6% untuk tanah pertanian dan 54.2% untuk tanah non pertanian. Dalam analisis tanah pertanian tidak ada variabel yang berpengaruh secara signifikan dan untuk non pertanian, X4 dan X9 secara parsial mempunyai pengaruh yang kuat terhadap harga Y dan tanda positif/negatif pada koefisien X4 dan X9 sejalan dengan teori
konsep yaitu bahwa harga tanah akan naik bila nilai skor variabel letak tanah (X4) dinaikkan dan jarak ke pasar (X9) diturunkan.