Tugas PPAT yaitu melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu. Oleh karena itu, PPAT harus mempunyai kinerja yang baik agar akta tersebut dapat dijadikan dasar bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah di kantor pertanahan. Namun kenyataannya di Kabupaten Sleman masih terdapat PPAT yang dalam melaksanakan tugasnya belum sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga kantor pertanahan perlu melaksanakan pembinaan dan pengawasan kepada PPAT. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembinaan dan pengawasan kantor pertanahan terhadap kinerja PPAT di Kabupaten Sleman serta untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja PPAT.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak 117 PPAT yang
terdiri dari 104 PPAT Notaris dan 13 PPAT Sementara. Namun yang menjadi sampel penelitian yaitu 23 PPAT yang terdiri dari 20 PPAT
Notaris dan 3 PPAT Sementara, dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, angket (kuesioner) dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel terikat yaitu kinerja PPAT (Y) dan variabel bebas yaitu pembinaan (X1) dan pengawasan (X2). Analisis data menggunakan uji statistik dengan analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan analisis regresi berganda dapat disimpulkan bahwa pembinaan (X1) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PPAT, karena taraf signifikan t sebesar 0,014 lebih kecil dari taraf signifikan yang
ditetapkan untuk derajad kepercayaan 95 % yaitu sebesar 0,05. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilat t hitung sebesar 2.678 yang lebih besar daripada t tabel dengan derajat kepercayaan 95 % yaitu sebesar 2.086. Sedangkan pengawasan (X2) memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja PPAT, karena taraf signifikan t sebesar 0,012 lebih kecil dari taraf signifikan yang ditetapkan untuk derajad kepercayaan 95 % yaitu 0,05. Hal ini juga ditunjukkan dengan nilat t hitung sebesar 2.764 yang lebih besar daripada t tabel dengan derajat kepercayaan 95 % yaitu sebesar 2.086. Adapun besarnya sumbangan yang diberikan variabel pembinaan (X1) dan pengawasan (X2) secara keseluruhan terhadap kinerja PPAT (Y) yaitu sebesar 48.1 %, sehingga selebihnya sebesar 51.9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel bebas yang telah ditentukan tersebut. Faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja PPAT di Kabupaten Sleman adalah variabel pengawasan dengan nilai t hitung sebesar 2.764.