Tanah sebagai sumberdaya alam dan unsur ruang, disamping menjadi modal utama pembangunan juga merupakan kebutuhan pokok yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam perkembangannya tanah mempunyai sifat yang beragam dimensi meliputi dimensi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Keseluruhan dimensi tersebut berhubungan dengan pembangunan fisik, dengan demikian pengelolaan tanah harus dapat menjamin terselenggaranya pelaksanaan pembangunan yang terencana sesuai dengan rencana tata ruang yang ada. Pembangunan yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan tanah semakin meningkat pula. Untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan dan apakah kebutuhan tanah tersebut dapat terpenuhi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : STUDI KEBUTUHAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI
KABUPATEN SUKOHARJO.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan model pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sukoharjo. Variabel pada penelitian ini adalah kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo dan kendala-kendala dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi Kepustakaan, studi dokumentasi, dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah teknik analisis secara deskriptif.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo dapat terealisasi, hal tersebut dapat dilihat dari perijinan yang diterbitkan. Pertama yaitu Ijin Lokasi, permohonan Ijin Lokasi di Kabupaten Sukoharjo tahun 2007 dan 2008 terdapat 168 permohonan, dan sebagian besar diterbitkan yaitu 146 buah Ijin Lokasi. Kedua adalah IPSPT, permohonan IPSPT tahun 2007 dan 2008 sebanyak 514 permohonan dan sebagian besar diterima dan dikeluarkan IPSPT yaitu 370 buah, selanjutnya pengadaan tanah yang dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 3 buah dan kesemuanya
telah diselesaikan. Kedua kendala-kendala yang muncul dalam proses pemenuhan kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan tersebut meliputi kendala administrasi dan kendala teknis.