Manusia selain memerlukan sandang, pangan juga memerlukan papan sebagai tempat tinggal untuk melakukan kegiatan. Peningkatan
kebutuhan akan papan dapat terjadi juga pada kawasan pesisir dengan dukungan potensi kekayaan alam yang ada pada kawasan pesisir. Peningkatan kebutuhan akan papan menyebabkan terjadinya perubahan nilai tanah yang ada, sehingga perlu ada informasi mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi nilai tanah permukiman di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif, yaitu menekankan pada segi pengukuran variabel dengan menggunakan teknik dan alat ukur yang obyektif. Lokasi penelitian terletak di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo. Populasi meliputi seluruh bidang tanah permukiman di Desa Banaran. Teknik pengumpulan data melalui Survey, wawancara, dan dokumentasi. Teknik asalisis data yang digunakan adalah analisis korelasi regresi berganda dengan empat variabel independen yaitu: luas bidang tanah, Jarak ke jalan utama desa, bentuk bidang tanah, dan lebar jalan serta
satu variabel dependen yaitu nilai tanah. Uji koefisien determinas(R�) dengan tingkat kepercayaan 95 %, uji F, dan uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel terikat.

Hasil analisis dalam penelitian ini memunjukkan bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap nilai tanah sebesar 78,1 % dan 21,9 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel bebas tersebut. Dari keseluruhan variabel bebas yang telah ditentukan, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai tanah secara berturut-turut adalah Jarak ke jalan utama desa, bentuk tanah dan lebar depan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai tanah di desa Tamantirto adalah luas tanah.