Semakin kecilnya penguasaan dan pemilikan tanah pertanian di pedesaan berarti akan semakin kecil pula pendapatan yang diterima petani. Akibatnya banyak keluarga petani yang tidak mampu untuk hidup dari hasil pertaniannya. Dengan demikian bertambah banyak jumlah penduduk yang hidupnya di bawah garis kemiskinan karena tanah yang dimiliki sudah tidak bisa lagi menompang kehidupan petani yang hanya semata-mata hidup dari hasil pertanian. Untuk mengatasi keadaan seperti itu bagi petani yang mampu mengusahakan tanah milik orang lain baik dengan sistem sewa maupun gadai tanah menurut adat setempat, sedangkan untuk petani yang tidak mampu mereka akan menggarap tanah milik orang lain dengan sistem bagi hasil atau sebagai buruh tani. Usaha pertanian tentang sewa-menyewa, bagi hasil, dan gadai tanah merupakan hal yang biasa terjadi, sehingga dalam masyarakat pertanian dapat dengan mudah ditemukan adanya pola atau bentuk penguasaan dan pemilikan tanah pertanian seperti adanya petani pemilik, petani penggarap,dan petani penyewa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penguasaan dan pemilikan tanah pertanian di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan besarnya pendapatan petani dari tanah pertanian serta hubungan pola penguasaan dan pemilikan tanah pertanian dengan pendapatan petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Srigading sebagai daerah penelitian merupakan daerah yang sebagian besar merupakan daerah pertanian. Dalam penelitian menggunakan metode survai, tidak perlu untuk meneliti semua populasi karena disamping memakan biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua keluarga petani yang mengerjakan tanah pertaniannya dengan pola penguasaan dan pemilikan tanah
pertanian yang ada. Dengan meneliti sebagian dari populasi, diharapkan hasil yang di peroleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penguasaan tanah pertanian di Desa Srigading yaitu petani pemilik, petani penyewa dan petani penggarap. Dalam hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa pendapatan dalam 1 (satu) tahun terbesar dari petani sampel berada pada petani dengan pola penguasaan sebagai petani pemilik. Petani dengan pola penguasaan sebagai petani penyewa mempunyai pendapatan dalam 1 (satu) tahun lebih besar dibandingkan dengan pendapatan petani dengan pola penguasaan petani penggarap. Mengenai hubungan pola penguasaan dan pemilikan tanah pertanian dengan pendapatan petani akan ditampilkan teknik analisis yang digunakan adalah Teknik Korelasi Product Moment. Setelah dilakukan penghitungan didapatkan bahwa nilai r xy= 0,679 mempunyai tingkat hubungan yang kuat, artinya pola penguasaan dan pemilikan tanah pertanian mempunyai hubungan yang kuat dengan pendapatan petani.