Penggunaan energi di dalam negeri dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan yang sangat berarti sej alan dengan laju keberhasilan pembangunan nasional. Kegiatan pembangunan dalam sektor energi diantaranya penganekaragaman penggunaan energi. Setiap pembangunan pasti memerlukan tanah. Peningkatan pembangunan dapat bermakna positif dan dapat bermakna negatif. Pembangunan dikatakan bermakna positif jika pembangunan tersebut mampu mensejahterakan masyarakat. Salah satu indikasinya adalah memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan aksesibilitas, mobilitas dan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar PLTU selain untuk memenuhi kebutuhan akan listrik masyarakat di daerah tersebut dan sekitamya. Pembangunan PLTU diharapkan juga akan mampu memberikan kemudahan aksesibilitas yang lebih baik kepada masyarakat disekitamya. Hal ini mengakibatkan harga tanah di sekitar lokasi PLTU akan mengalami kenaikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan harga tanah antara sebelum dan sesudah pembangunan PLTU, serta untuk mengetahui sebaran harga tanahnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode Survey dengan pendekatan Kuantitatif. Data yang dihimpun adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui survey, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis
data menggunakan regresi linier berganda dengan lima variabel bebas yaitu jarak ke lokasi PLTU, jarak ke SUTET, jarak ke jalan, bentuk bidang tanah dan luas tanah, serta satu variabel terikat yaitu harga tanah berdasarkan harga pasar. Untuk mengetahui pengaruh variabel dilakukan uji koefisien determinasi (R2), Uji F, dan Uji T.

Hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh nilai R = 0,922 degan pengaruhnya sebesar 85,10%. Pengaruhnya secara simultan adalah sangat signifikan dengan hasil yang menunjukkan F hi tung= 95,759, sehingga dikatakan Xl-X5 berpengaruh secara nyata terhadap Y, sedangkan secara parsial variabel jarak bidang tanah terhadap lokasi PLTU dan jarak bidang tanah terhadap jalan mempunyai pengaruh yang paling signifikan. Variabel jarak bidang tanah terhadap SUTET mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga tanah, sedangkan variabel bentuk bidang tanah dan luas tanah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga tanah.