Bertambahnya jumlah penduduk membutuhkan tanah untuk beraktifitas. Kebutuhan tanah semakin meningkat sementara jumlahnya relatif tetap, sehingga tetjadi persaingan untuk mendapatkan tanah. Sebagai akibat persaingan mendapatkan tanah adalah peningkatan nilai tanah. Penilaian tanah digunakan dalam beberapa kegiatan perekonomian atau dalam kehidupan bernegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah dibedakan atas empat faktor yaitu : faktor ekonomi; sosial; politik dan pemerintah; serta fisik, lingkungan dan lokasi. Penilaian tentang nilai tanah telah banyak dilakukan akan tetapi lebih di fokuskan pada nilai tanah yang dikaitkan dengan faktor fisik maupun faktor ekonomi tanah tersebut. Sebagaimana kota atau kabupaten lain, Kabupaten Bantul juga mengalami persaingan dalam penggunaan tanah untuk pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor sosialdemografi mempengaruhi nilai tanah di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penelitian nilai tanah ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu jumlah keluarga (X1), kebanggaan kepemilikan (X2), tingkat pendidikan (X3), tingkat kejahatan (X.), distribusi usia (X5), jarak ke jalan
kolektor (X6). Sedangkan variabel terikat (Y) adalah NJOP di Kabupaten Bantul. Format penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda (multiple linier regression) dan Teknik analisis dari variabel sosial-demografi di uraikan atau di jelaskan secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas seperti jumlah keluarga, kebanggaan kepemilikan, tingkat pendidikan, distribusi usia dan jarak ke jalan kolektor berpengaruh terhadap nilai tanah. Besamya pengaruh kelima variabel bebas tersebut terhadap nilai tanah yaitu 26,6 %, dan masih ada 73,4 % yang disebabkan oleh faktor lain. Variabel-variabel bebas secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai tanah. Besamya pengaruh variabel-variabel bebas tersebut secara bersama-sama terhadap nilai tanah dengan signiftk:asi 98,3 %. Variabel-variabel bebas secara individu yang berpengaruh tidak signifikan yaitu jumlah keluarga, kebanggaan kepemilikan, dan distribusi usia karena signifikansinya pada uji t lebih besar dari pada 5%. Jumlah keluarga signiftk:ansinya 25,9%. Kebanggaan kepemilikan signifikansinya 42,3%.
Distribusi usia signifikansinya 22,3%. Sedangkan, yang berpengaruh signifikan yaitu tingkat pendidikan dan jarak ke jalan kolektor. Tingkat pendidikan signiftk:ansinya 1,2%. Jarak ke jalan kolektor taraf signifikansinya 4,2%. Diantara variabel-variabel bebas tersebut yang paling berpengaruh yaitu tingkat pendidikan dengan signifikasi sebesar 1,2%.