
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | Satria Eri Wibowo |
Penerbit | STPN Yogyakarta |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2012 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xii, 104 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek | Alih Fungsi Tanah |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Penelitian ini terfokus pada eksklusi petani akibat alih fungsi tanah pertanian yang bertujuan untuk : (1) mengetahui dinamika pertumbuhan penduduk dan alih fungsi tanah pertanian; (2) mengetahui faktor penyebab eksklusi petani; dan (3) mengetahui dampak alih fungsi tanah pertanian terhadap mata pencaharian petani tereksklusi di Desa Banguntapan sebagai wilayah pinggiran Kota Yogyakarta. Pendekatan keruangan digunakan untuk menjelaskan terjadinya eksklusi petani yang ditandai dengan gejala pertumbuhan penduduk dan alih fungsi tanah pertanian. Hal ini untuk mendukung kajian faktor penyebab terjadinya eksklusi petani dan dampak alih fungsi tanah pertanian terhadap mata pencaharian petani tereksklusi. Untuk mencapai tujuan penelitian, berdasarkan keterkaitan dengan objek penelitian ini digunakan metode wawancara melalui purposive sampling terhadap petani tereksklusi dan studi dokumen yangmendukung analisis kualitatif atas fenomena yang terjadi. Penelitian yang dilakukan di Desa Banguntapan ini menunjukkan bahwa : (1) Dinamika alih fungsi tanah pertanian yang terjadi pada satu dekade terakhir, dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, terjadi pergeseran karakteristik wilayah pinggiran kota menjadi karakteristik wilayah perkotaan yang ditandai dengan dominasi penggunaan tanah pekarangan /bangunan atas penggunaan tanah pertanian sawah dan tegalan; (2) Eksklusi petani terjadi disebabkan oleh : (a) tekanan peraturan/regulasi pembangunan yang dibuat oleh pemerintah melalui RTRW dan RDTRK; (b) legitimasi pengaruh pembangunan, kemodernan, keberadaban dan lingkungan; (c) pasar berupa kepentingan subjek agraria, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dengan menciptakan permintaan dan penawaran atas tanah pertanian; (d) paksaan yang terjadi bukan karena arogansi aparat keamanan, namun secara tidak langsung berupa kondisi �sawah kejepit� dengan luas penguasaan tanah pertanian yang semakin sempit; (3) Dampak alih fungsi tanah pertanian terhadap mata pencaharian petani tereksklusi berupa : (a) diversifikasi mata pencaharian; (b) bertahan di sektor pertanian; (c) keluar dari sektor pertanian; (d) kehilangan mata pencaharian. Dampak positif dirasakan oleh petani tereksklusi yang mampu memanfaatkan hasil penjualan tanah pertaniannya untuk memiliki mata pencaharian tambahan di luar sektor pertanian. Dampak negatif berupa menurunnya/hilangnya penghasilan dari sektor pertanian dan terlepasnya petani tereskklusi dari struktur sosial komunitas petani. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh saran yang meliputi : (1) perlu segera disahkan RDTRK Banguntapan dengan mempertahankan tanah pertanian produktif, (2) perlu koordinasi antar subjek agraria dalam mengontrol pembangunan fisik dengan skala prioritas, peningkatan pendidikan sektor pertanian dan pemeliharaan akses pertanian; (3) perlu koordinasi antar subjek agraria untuk mengontrol kepentingan demi keberlanjutan usaha tani; (4) perlu pengendalian tanah pertanian mencegah �sawah kejepit� dan penyediaan akses usaha tani; |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |