
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | FERO OKDITA DWI TANTOKO |
Penerbit | STPN Yogyakarta |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2012 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xiii, 65 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek | Fragmentasi Tanah |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Berdasarkan UU 56/ 1960 menyatakan bahwa luas minimum tanah pertanian sebesar 2Ha, Baik sawah maupun tanah kering. Pertumbuhan penduduk di kota, pinggiran kota dan desa yang terus bertambah, akan tetapi terdapat variasi peningkatan jumlah penduduk akibat urbanisasi masyarakat untuk mencari pekerjaan ataupun mencari pendidikan yang lebih baik di kota. Kebutuhan akan tanah tidak dipungkiri menyebabkan tanah pertanian yang produktif berkurang atau fragmentasi tanah pertanian.Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan akan tanah terus meningkat. Fragmentasi tanah pertanian (FTP) terjadi melalui proses peralihan hak yaitu : pewarisan, jual beli dan hibah sebagian tanah pertanian. Fragmentasi tanah pertanian (FTP) menyebabkan berkurangnya tanah pertanaian, sehingga berdampak terhadap efisiensi teknis dan pendapatan petani. Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah mengetahui intensitas dan faktor- faktor yang mempengaruhi proses FTP di kota, pinggiran kota, dan desa serta mengetahui dampak FTP terhadap efisiensi tanah pertanian dan pendapatan petani. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif analisis aktivitas. Metode diskriptif adalah metode yang mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku, situasi yang berlaku termasuk hubungan kegiatan. Analisis aktivitas adalah studi dilakukan terhadap alasan, luas tanah, hasil produksi dan pendapatan petani. Hasil wawancara yang telah dilakukan diklasifikasikan berdasarkan kriteria kemudian dibandingkan antara kawasan kota, pinggiran kota dan desa. Fragmentasi tanah pertanian terjadi melalui 3 (tiga) proses, yaitu jual beli sebagian tanah pertanian, waris, dan hibah. Tingkat fragmentasi tanah pertanian melalui proses jual beli cenderung menurun dari wilayah kota, pinggiran kota, dan desa. Tingkat fragmentasi tanah pertanian melalui proses waris cenderung meningkat dari wilayah kota ke pinggiran kota, dan desa. Tingkat fragmentasi tanah pertanian melalui proses hibah tidak terjadi perubahan yang signifikan di wilayah penelitian.Alasan yang mempengaruhi fragmentasi tanah pertanian dibagi dua yaitu pendorong dan penghambat. Alasan pendorong fragmentasi dalam proses jual beli adalah biaya berobat, biaya pendidikan, membayar hutang dan modal usaha, sedangkan dalam proses pewarisan adalah kebijakan keluarga dalam melakukan pembagian waris. Penghambat fragmentasi antara lain pemahaman masyarakat tentang aturan pelarangan fragmentasi, kebijakan setiap keluarga dalam memutuskan pembagian waris atau gaya hidup petani.Fragmentasi tanah pertanian berdampak negatif terhadap efisiensi usaha tani. Fragmentasi tanah pertanian berdampak negatif terhadap pendapatan petani. |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |