
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | ANTONIUS BAGUS BUDHI PRADHANA |
Penerbit | STPN Yogyakarta |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2012 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xvi, 191 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek | Pengukuran |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI) membangun sistem Continuously Operating Reference Station (CORS) secara bertahap pada Kantor Wilayah/Kantor Pertanahan di Indonesia. CORS di BPN RI dikenal sebagai Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP) yang merupakan teknologi dengan sistem memberi ketelitian tinggi untuk penentuan posisi permukaan bumi berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS). Melalui JRSP, penentuan posisi secara real time dapat dilakukan koreksi melalui jaringan internet dengan metode RTK-NTRIP. Sementara itu, BPN RI telah memiliki potensi infrastuktur berupa Titik Dasar Teknik (TDT) dan berbagai peralatan receiver GNSS tipe geodetik maupun receiver GNSS RTK. Teknologi GNSS CORS diharapkan tidak meninggalkan potensi infrastruktur yang ada. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini mengambil rumusan masalah: 1) Berapa ketelitian antara pengukuran dengan receiver GNSS RTK dan receiver GNSS metode RTKNTRIP serta faktor yang mempengaruhinya? 2) Apakah terdapat perbedaan signifikan antara hasil ukuran receiver GNSS RTK dengan receiver GNSS metode RTK-NTRIP di Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta? Metode penelitian yang digunakan penelitian ini merupakan komparasi pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan hasil ukuran receiver GNSS RTK dan receiver GNSS metode RTK-NTRIP. Hasil ukuran tersebut adalah koordinat TDT orde 4 dari pengukuran receiver GNSS RTK dan receiver GNSS metode RTK-NTRIP dengan referensi koordinat yang diukur secara statik. Analisis yang dilakukan terdiri dari ketelitian dan faktor yang mempengaruhi serta uji t (two tailed test) dari pergeseran lateral antara hasil ukuran receiver GNSS RTK dengan receiver GNSS RTK-NTRIP pada solusi fix yang memenuhi toleransi dengan taraf signifikansi (?)= 1%, 5% and 10%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka diketahui 1) Ketelitian HRMS receiver GNSS RTK berkisar 0,003 meter sampai 0,007 meter. Sementara receiver GNSS metode RTK-NTRIP sampel berkisar 0,008 meter sampai 0,020 meter; 2) Hasil ukuran receiver GNSS RTK dua sampai tiga kali lebih teliti daripada hasil ukuran receiver GNSS metode RTK-NTRIP; 3) Faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran receiver GNSS RTK adalah kondisi kerapatan vegetasi sepanjang baseline, obstruksi dan multipath sekitar rover serta jarak baseline. Sementara faktor yang mempengaruhi receiver GNSS metode RTK-NTRIP adalah transmisi datanya. 4) Koreksi NTRIP dari CORS Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul masih dapat dijangkau oleh rover GNSS sampai jarak baseline sejauh 10 kilometer. 5) Dalam taraf signifikansi 1%, 5% dan 10%, terdapat perbedaan signifikan antara hasil ukuran receiver GNSS RTK dengan receiver GNSS metode RTK-NTRIP. Rekomendasi penelitian ini yaitu 1) Pengukuran receiver GNSS RTK sebaiknya pada lokasi yang vegetasi tidak rapat sepanjang baseline dan belum terjangkau/kesulitan koneksi streaming internet serta jauh dari hambatan obstruksi dan multipath; 2) Pengukuran RTK NTRIP sebaiknya pada lokasi dalam jangkauan dan liputan internet; 3) Perlu penelitian sejenis dengan topografi medan tidak datar dan waktu pengamatan RTK NTRIP pada malam hari untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian; 4) Perlu dilakukan updating koordinat tetap dari CORS Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul. |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |