Penelitian dilaksanakan di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pensertipikatan tanah pertanian sebagai upaya pengendalian alih fungsi tanah yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul yang bekerjasama dengan Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, serta untuk mengetahui bagaimana tanggapan petani peserta kegiatan terhadap pelaksanaan kegiatan pensertipikatan tanah pertanian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey, penelitian deskriptif yang dilakukan untuk menggambarkan proses atau peristiwa yang sedang berlangsung pada masa kini, tanpa didasarkan pada hipotesis tertentu. Pelaksanaan survey adalah satu bentuk teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan. Survey merupakan satu cara mengumpulkan data melalui komunikasi dengan individu-individu dalam suatu sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian tujuan yang terealisasi adalah terbitnya sertipikat hak atas tanah pertanian yang dapat meningkatkan status kepemilikan tanah para petani, mengurangi peluang munculnya konflik berkaitan dengan kepemilikan tanah, meningkatkan produktifitas petani serta tanah pertanian, serta meminimalisir peluang terjadinya alih fungsi tanah dari pertanian ke non pertanian. Dinas Pertanian sebagai salah satu penyenggara selektif dalam memilih peserta program, yakni untuk para petani yang tetap mempertahankan penggunaan tanahnya sebagai tanah pertanian dan tidak akan dialihkan penggunaannya untuk penggunaan lain sehingga daerah tersebut dapat dijadikan sebagai tanah pertanian abadi. Petani yang mendapatkan sertipikat tanah pertanian dari pemerintah yaitu petani yang tergabung dalam kelompok-kelompok tani. Dinas pertanian dan Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani setempat aktif dalam melakukan kegiatan penyuluhan serta pengawasan demi tercapainya tujuan kegiatan. Masyarakat peserta kegiatan merespon positif terhadap pelaksanaan kegiatan serta kesepakatan yang ada, terlihat dari banyaknya jumlah petani yang menjadi peserta serta kesadaran mereka mengenai pentingnya ketahanan pangan. Seperti yang telah dilaksanakan di daerah yang telah diteliti bahwa daerah tersebut ditetapkan pemerintah sebagai tanah pertanian abadi dan masyarakat daerah setempat menyetujui dan tetap mempergunakan tanahnya untuk tanah pertanian.