Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa sebagian besar kantor pertanahan dalam pengelolaan administrasi masalah pertanahan masih dalam bentuk manual. Basis data masalah pertanahan belum dikelola secara terkomputerisasi. Rekapitulasi secara periodik dan informasi terkini mengenai jumlah masalah pertanahan secara nasional, tipologi masalah pertanahan dan
sampai pada tahap apa penanganannya sulit diketahui, karena datanya tidak dihimpun dan dikelola dalam suatu basis data yang terkomputerisasi. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan inventarisasi data sengketa, konflik dan perkara pertanahan. Hasil invetarisasi data tersebut kemudian dipetakan untuk menghasilkan peta sebaran masalah pertanahan yang akan digunakan sebagai bahan untuk membangun informasi masalah pertanahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG).

Penelitian ini bertujuan untuk membangun informasi masalah pertanahan di Kabupaten Luwu Timur, dan untuk mengetahui hubungan masalah pertanahan dengan penggunaan tanah, penggolongan wilayah, kepadatan penduduk, pengangguran, dan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini bersifat penjajakan atau Eksploratif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Luwu Timur dengan pertimbangan bahwa di kantor tersebut menyusun dan mengelola data masalah pertanahan masih dilakukan secara manual dan telah terdapat peta bidang-bidang tanah yang bersengketa yang dapat dijadikan basis data dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen sedangkan teknik analisis datanya melalui analisis spasial dan analisis statistik menggunakan variabel penggunaan tanah, penggolongan wilayah, kepadatan penduduk,
pengangguran, dan kemiskinan.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa SIG memiliki kemampuan dalam membangun informasi masalah pertanahan di Kabupaten Luwu Timur. Selain itu, dapat diuraikan bahwa variabel penggunaan tanah permukiman, penggolongan wilayah dan tingkat pengangguran memiliki korelasi dengan masalah pertanahan di Kabupaten Luwu Timur, hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis spasial
diperoleh keseiringan spasial antara masalah pertanahan di Kabupaten Luwu Timur dengan penggunaan tanah permukiman (58%), penggolongan wilayah (60%) dan tingkat pengangguran (68%). Sedangkan berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji korelasi sederhana metode spearman�s rho diperoleh nilai koefisien korelasi antara masalah pertanahan di Kabupaten Luwu Timur dengan penggunaan tanah permukiman (0,500), penggolongan wilayah (0,490) dan tingkat pengangguran (0,487).