
PERPUSTAKAAN STPN
Pengarang | ARYANI FITRI ASTUTI |
Penerbit | STPN Yogyakarta |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | 2012 |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | - |
Kolasi | xiv, 69 hlm.: ilus.; 30 cm |
Subjek | Tanah Sultan,Sultan Grond |
Media | Skripsi |
Abstrak | |
Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mensejahterakan bangsa Indonesia, sehingga hubungan bangsa Indonesia dengan tanah bersifat abadi. Tanah adat merupakan bagian dari hukum adat yang lahir dari suatu masyarakat adat. Di Daerah Istimewa Yogyakarta tanah Kasultanan yang disebut Sultan Grond keberadaannya diakui sepanjang kenyataannya masih ada. Keberadaan Sultan Grond masih ada di sebagian wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satunya di Kabupaten Bantul. Pemanfaatan Sultan Grond oleh masyarakat di Desa Poncosari tepatnya di Pantai Kuwaru Dusun Kuwaru dimanfaatkan sebagai usaha pariwisata. Pemanfaatan Sultan Grond oleh masyarakat untuk usaha pariwisata tersebut seluas 10 ha dengan berbagai bentuk usaha pariwisata. Penguaasaan Sultan Grond oleh masyarakat ini dapat dikatakan sebagai okupasi berijin yang artinya masyarakat menguasai tanah yang bukan miliknya dalam hal ini Sultan Grond tetapi atas ijin dari pihak Sultan sebagai pemilik yang sah. Prosedur atas pemanfaatan Sultan Grond di wilayah ini juga tidak ada ijin tertulis dari pemerintah maupun Pihak Keraton, tetapi hanya merupakan titah lisan dari Sultan kepada masyarakat dan tidak dibebani suatu kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Pemanfaatan Sultan Grond oleh masyarakat untuk usaha pariwisata hanya sebatas mempergunakan atau memanfaatkan pesisir pantai atau dalam arti kata masyarakat hanya menguasai secara fisik saja. Bentuk usaha pariwisata tersebut yaitu wisata kuliner, kolam renang air tawar, hiburan motor ATV, warung krempyengan dan toilet. Bentuk-bentuk usaha yang mulai berkembang di Dusun Kuwaru tersebut berdampak pada meningkatnya aktivitas perdagangan masyarakat. Selain itu pendapatan masyarakat di dusun ini juga meningkat dalam setiap bulannya. Peningkatan pendapatan warga Dusun Kuwaru atas usaha pariwisata tersebut naik antara 73,3 % - 1328,6 % perbulannya. Peningkatan pendapatan perbulan yang paling banyak yaitu warga yang mempunyai peningkatan perbulan rata-rata Rp.2.100.000,- ke atas sebanyak 13 orang. Konsep pengembangan dusun menjadi Kawasan Pantai dapat terwujud untuk mengurangi angka kemiskinan, sehingga hakekat fungsi pariwisata sesungguhnya bisa tercapai, yakni �Penanggulangan Kemiskinan melalui Pariwisata�. |
Nomor Rak | |||||||
Nomor Panggil | |||||||
Lokasi | Ruang Referensi | ||||||
Eksemplar | 1 | ||||||
![]() Pencarian koleksi menggunakan RFID akan membantu mempercepat menemukan koleksi di rak buku. Gunakan fitur ini jika mengalami kesulitan dalam menemukan koleksi di rak buku. Untuk menggunakan fitur ini silahkan klik salah satu Tombol Pesan diatas kemudian hubungi Petugas Pelayanan Sirkulasi dengan menyebutkan Judul Bukunya. |