Katanya bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang umat Islamnya paling besar; sebagian isi khotbah selalu memberi pengumuman semacam itu. Meski memang kita tidak bisa terlalu bangga karenanya.

Julukan yang terhormat itu tak sebanding dengan reputasi buruk yang menimpa kita. Korupsi terjadi di departemen yang harusnya diisi orang-orang saleh. Pendidikan yang mengatasnamakan agama ternyata tega memeras murid dengan biaya mahal. Keadaan yang sama juga terjadi di rumah sakit yang membawa-bawa nama Islam. Para pekerja perempuan yang berangkat ke negeri Islam juga mendapat siksa pedih. Terapan UU Terorisme juga lebih banyak salah tangkap. Pertanyaannya: Dimana gerangan aksi 'nyata dan konkret' gerakan Islam?

Buku yang dilampiri ilustrasi jenaka dan modul praktis pelatihan ini, ingin menggugat sisi kemapanan gerakan Islam; sebuah kemapanan yang dikhawatirkan akan meracuni umat dan menjauhkan Islam dari misi sebenarnya.