Tentang hasil dan akibat sepak terjang Soekarno sebagai politikus telah banyak ditulis, diketahui dan dirasakan akibatnya, namun tidak demikian halnya dengan dirinya sebagai pemikir dan ideologi. Orang pertama dari Republik Indonesia modern ini mempunyai keyakinan kuat akan tampilnya suatu bangsa yang besar yang bebas dari kolonialisme dan imperialisme dunia. Suatu bangsa yang berdiri diatas kaki sendiri, yang terdiri dari berbagai golongan yang ia yakin dapat dipersatukan. Konsepnya yang terkenal mengenai persatuan antara nasionalisme, agama dan komunisme --yang dibangun sejak masa mudanya�telah menjadi tenaga yang luar biasa besar baginya sebagai orang yang tak pernah lelah dan senantiasa gandrung dengan revolusi.
Buku ini mengungkap secara komprehensif latar belakang pribadi Soekarno sebagai pemikir yang diiringi dengan kemampuannya untuk tampil didepan massa, kemudian membawa dirinya bertahan sebagai pemimpin pertama Indonesia hingga duapuluh tahun sejak kemerdekaan, ketika para pemimpin lain satu persatu berjatuhan di bawahnya. Pemikirannya yang sinkretis �yang mencakupi paham-paham nasionalisme, Islam, sosialisme serta tradisionalisme Jawa-- telah menjadikan dirinya sebagai pemimpin rakyat yang kharismatis, namun juga menjatuhkannya sebagai politikus secara ironis.
Bernhard Dahm adalah profesor sejarah pada Universitas Passau, Jerman Barat