MITOS dibalik FILM LAGA AMERIKA Cara pandang manusia berubah sejalan dengan perkembangan jaman. Permasalahan yang banyak dianggap menjadi pemicu perkembangan adalah teknologi. Segala akses masuk ke dalam dimensi tradisional dan spiritual terlihat hilang karena teknologi. Film sebagai suatu produk yang secara eksklusif memanfaatkan teknologi sering dianggap sebagai agen perubahan dalam suatu masyarakat. Salah satu genre film yang sering dianggap merusak dan menuntun masyarakat meninggalkan nilai-nilai tradisional adalah film laga Amerika. Salah satu nilai tradisional Amerika yang dinilai mengawali keberadaan Amerika adalah nilai-nilai, kepercayaan, atau ide yang dikenal dengan mitos innocence. Terdapat asumsi umum bahwa kehidupan di Amerika kini berada jauh dari nilai-nilai innocence. Jika dalam mitos-mitos innocence, teknologi selalu dibenturkan dengan alam yang membawa sifat-sifat innocence, di dalam film pandangan ini berubah. Teknologi dan akal pikiran merupakan bagian dari kenyataan yang tidak selalu berbenturan dengan alam atau innocence, dan akal pikiran tidak selalu bertolak belakang dengan hati nurani. Perubahan dan pelestarian mitos innocence yang terungkapkan dengan tanda-tanda dalam film tidaklah mengubah daya tarik film terhadap orang dari bebagai bangsa. Meskipun mitos innocence berawal dari mitos kultural, mitos ini mengandung unsur-unsur yang universal. Terlebih, nilai yang ditawarkan menyangkut masalah primer, yaitu eksistensi dasar manusia. Hal tersebutlah yang menyebabkan mitos innocence dapat selalu muncul dan menarik bagi setiap orang karena kehidupan manusia tidaklah dapat lepas dari prinsip atau nilai luhur manusia. Ida Rochani Adi lahir di Yogyakarta, 13 Maret 1954. Gelar Doktor dalam ilmu budaya diperolehnya dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2003. Dari tahun 1982 hingga sekarang bekerja sebagai dosen di Fakultas Ilmu Budaya serta berbagai program di lingkungan Universitas Gadjah Mada. Perhatian terhadap kebudayaan populer Amerika diwujudkan pada pengajaran mata kuliah yang diampu di program pengkajian Amerika dalam mata kuliah American Popular Culture dan American Popular Literature, di samping tulisan-tulisan lepasnya yang disajikan baik di dalam maupun di luar negeri. Selain sebagai akademisi di Universitas Gadjah Mada, dia aktif sebagai praktisi dalam kegiatan-kegiatan peningkatan Sumber Daya Manusia.