KAWIN KONTRAK:Kau Ingin Nama, Cinta dan Tubuhku Nama saya Paina, tapi mungkin itu juga tak penting. Nama tidak begitu penting sebab satu hal yang utama yang diperhitungkan sekarang, berapa banyak uang Anda dan berani berapa Anda membayar saya. Sementara saya tidak pernah mampu membayar siapapun, apalagi Anda, untuk keluar dari sialan ini, bahkan sekadar untuk bertemu dengan orang-orang yang saya kenal selama ini; sampai kemudian orang yang pernah mencintai saya. Saya tidak harus bercerita kepada saya. Kecuali kepada Anda. Dengarkanlah cerita saya sekali ini saja. Sekali saja, ya? Sebelum segalanya berakhir, sebelum segalanya tinggal sejarah, menguap dari butiran makna.�

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, jabatan, tempat, dan peristiwa itu hanyalah kebetulan semata. Ketika saya tulis surat ini, barangkali Anda sudah tidak bisa menemukan di mana saya berada. Kalaupun bisa, sudah pasti Anda akan melewati sekian banyak pemeriksaan, berkali-kali mengeluarkan kartu identitas Anda, sampai kemudian kita hanya akan bertemu mata tanpa bisa bersentuhan rasa. Entahlah, saya seperti kutu busuk atau semacam mengidap penyakit menular yang perlu dijauhi, yang tidak boleh didekati oleh orang-orang kebanyakan seperti Anda.