BELA STUDIO MEMBELA ANAK DENGAN TEATER Ada dua pokok penting yang amat diberi sumbngan secara jeli dan cerah dalam buku ini. Yang pertama adalah ajakan mengenai dunia anak dengan pendekatan live in:hidup satu penghayatan anak-anak dari dalam. Yang ke dua, dikembangkannya kesadaran bahwa tumbuhnya anak secara sehat imaji dan sehat kreativitas perlahan-lahan dalam sebuah komunitas dapat cepat berlangsung dengan jalan teater sebagai media seni, ekspresi paling sepontan dari dunia nyata anak- anak. Segala gagasan mengenai anak, sebagai sumber inspirasi, sebagai harapan bangsa, gantungan cita-cita masa depan yang lebih baik atau ungkapan lain yang sejenisnya yang selalau mengagung- agungkan kemuliaan anak, hingga saat ini sepertinya masih menjadi omong kosong saja. Toh nyatanya banyak anak tetap saja tak bergaya. Apapun yang telah diperbbuat dari generasi berganti generasi berikutnya masih ditemukan didepan mata penindasan yang sama. Ternyata penindasan dimasa lalu melahirkan bentuk penindasan baru di masa berikutnya. Nasib anak- anak tetap pada posisi yang sama, mereka tetap tertindas. Harus ada usaha yang siknifikan untuk memutusnya. Disinilah ungkapan tadi menyodorkan arti, memang anak-anak sumber inspirasi, dengan catatan; bila orang dewasa benar-benar sudah mati, tidak ada penindas. Gambaran ini sungguh berbeda dengan apa yang saya saksikan pertama kalinya pada anak-anak bela studio dalam pementasan mereka di Erasmus Huis Jakarta pada febuari 1995.