Masyarakat PascaMiliter Militerisasi, lewat Dwifungsi, adalah "monster" dalam arena masyarakat politik Indonesia. Sementara, militerisme adalah kanker yang tumbuh dalam masyarakat sipil Indonesia. Keduanya menjadi ancaman bagi demokrasi. Militerisasi selalu menjadi kendala bagi kompetisi, partisipasi liberalisasi. Militerisme adalah ancaman bagi tumbuhnya democratic civility. Karena itu, sebuah agenda konsolidasi demokrasi, bukan saja meminggirkan militer dari politik, tapi juga mengamputasi- secara kritis dan transformatif- kanker militerisme masyarakat sipil lewat proyek "demiliterisme." Buku ini di rancang untuk sampai pada tujuan. Pertama, mengilustrasikan bekerjanya militerisasi dan militerisme di Indonesia, dari level nasional hingga level lokal. Kedua, menawarkan strategi dan aksi demiliterisme masyarakat sipil sebagai upaya konsolidasi demokrasi.Akhirnya, harapan yang hendak dicapai:terbentuknya "masyarakat pascamiliter� masyarakat yang memuliakan negoisasi, kompromisasi emoh kekerasan.