Terbayangkah di hati kita, bagaimanakah rasanya menghuni alam kubur? Tujuh malam pertama saja? Masya Allah, sungguh itulah kehidupan maha menakutkan dan maha mengerikan. Sebuah potert rumah masa depan yang amat sempit, gelap, dingin, lembab, sunyi, berteman cacing, ulat, belatung, juga ular, kalajengking, dan segala makhluk melata yang menjijikan. Tapi sadarlah, memang itulah masa depan hidup yang akan dilalui oleh setiap kita. Tak peduli kaya atau miskin, pejabat atau rakyat, konglomerat atau melarat, kita semua akan mengenyam gelapnya kehidupan alam kubur. Jika kita lalai pada potret mengerikan alam kubur itu, niscaya hati kita akan selalu jauh dari Allah. Sebaliknya, jika kita selalu ingat bahwa di dunia ini kita tidak akan kekal, bahkan di atas kemolekan, kecantikan, kelebihan, ketenaran status kita, niscaya kita akan berlinang air mata mengingat betapa kerdilnya diri ini dan bergegas menyiapkan diri menyongsong kubur dengan penuh ketakziman dan keshalihan ibadah. Buku ini mengingatkan dengan penuh perih kehidupan manusia di alam kubur yang akan kita jalani kala kita mulai dimasukkan ke liang lahat tanpa orang-orang yang sangat menghormati dan mencintai kita selama di dunia pada 7 malam ke depan. Subhanallah� Ya Allah beginikah rasanya 7 malam pertama menjalani kehidupan sepi di alam kubur? Tolonglah hamba-Mu ini�